Tuesday, 26 November 2024
HomeBeritaInflasi Meroket, Warga Selandia Baru Konsumsi Siput Kebun

Inflasi Meroket, Warga Selandia Baru Konsumsi Siput Kebun

Bogordaily.net – Inflasi tinggi membuat biaya hidup naik, dan semakin mencekik warga Selandia Baru sebagian masyarakat Selandia Baru memesan bahan makanan dari Australia untuk menghemat anggaran. Beberapa dilaporkan terpaksa makan siput kebun dan tidak lagi menggunakan tisu toilet.

Bagi keluarga yang memang tidak memiliki uang bahkan harus kelaparan.

Sebuah artikel yang dirilis oleh Journal of the Royal Society of New Zealand menceritakan enam ibu tunggal yang terpaksa tidak makan agar anak-anak mereka tidak kelaparan.

“Semuanya naik tetapi pendapatan tidak naik. Dengan hidup yang sama, ada defisit,” kata Evans, warga Selandia Baru, dikutip dari RMOL, Senin 18 Juli 2022.

Pemerintah Selandia Baru berusaha mensiasati kenaikan biaya hidup yang cukup tinggi dengan memberikan subsidi transportasi.

Hal ini untuk pertama kalinya dalam 32 tahun terakhir, Selandia baru mencatatkan inflasi tertinggi, menyentuh 7,3 persen.

Imbas dari inflasi ini membuat lonjakan besar pada harga makanan, bahan bakar minyak (BBM), hingga perumahan.

Harga makanan naik 6,5 persen dari tahun sebelumnya. Sementara harga bensin naik 32 persen dan solar 74 persen.

Menurut manajer umum Stats NZ, Jason Attewell penyebab utama inflasi di Selandia Baru adalah karena kenaikan harga konstruksi dan persewaan perumahaan.

“Masalah rantai pasokan, biaya tenaga kerja, dan permintaan yang lebih tinggi terus mendorong biaya pembangunan rumah baru,” kata Jason Attewell, dikutip dari The Guardian.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here