Bogordaily.net – Banyak orang mudah maafkan kesalahan orang lain, banyak pula yang kokoh dengan prinsip dan memilih agar dirinya lebih dihargai.
Semua adalah pilihan yang tidak bisa dipaksakan karena berkaitan dengan hati masing-masing orang.
Namun, akan sangat dianjurkan apabila kita berkenan untuk memaafkan kesalahan orang lain. Sebagaimana Tuhan juga berkenan memaafkan kesalahan manusia.
Nah, berikut ini beberapa alasan yang membuatmu harus mencoba untuk memaafkan kesalahan orang lain :
1. Damai itu lebih baik
Ketika kamu mencoba memaafkan kesalahan orang lain, maka kamu akan menemukan kedamaian di dalam hatimu. Bukankah perseteruan hanya akan membuat hatimu penuh dengan batu? Emosi yang tak berkesudahan seringkali membuat kamu merasa repot sendirian.
Ketika kamu bisa berdamai dengan diri sendiri dan keadaan, kehidupanmu akan jauh lebih tenang. Kamu akan menemukan banyak pembelajaran yang bisa kamu dapatkan melalui ketenangan.
2. Bermusuhan tidak ada manfaatnya
Ketika kamu mempertahankan permusuhan dengan orang lain, sejatinya hal tersebut tidak ada manfaatnya. Kesalahan sudah terjadi, kenapa permusuhan harus dilanjutkan? Bukankah lebih baik untuk saling memperbaiki diri?
Ketika suatu hal terjadi, akan lebih baik jika kita belajar dari kejadian tersebut. Mengambil pelajaran yang bijak dan menjadikannya petuah dalam menjalani hidup. Bukan malah marah berlarut-larut.
3. Apakah kamu pernah dimaafkan?
Ketika orang lain berbuat salah, ingat pula ketika kamu sendiri yang melakukan kesalahan kepada orang lain.
Lihat bagaimana orang lain secara suka rela memaafkan kesalahanmu. Lalu, kenapa kamu tidak bisa melakukan itu?
Mungkin kamu akan berdalih dengan penjelasan panjang lebar mengenai perbedaan kondisi, cara pandang, pendapat dan satu lain hal yang membuatmu merasa memiliki kesalahan yang ‘berbeda’ dengan orang lain.
Namun apapun itu, kesalahan tetaplah kesalahan. Seharusnya kamu bisa belajar untuk merelakan dan mengikhlaskan.
4. Ingat sisi baik
Tidak ada orang yang penuh dengan keburukan, pun tidak ada manusia yang sempurna. Ketika kamu membenci satu orang karena sikapnya, sejatinya dia masih memiliki banyak sisi kebaikan yang lain.
Ketika kamu mengingat sisi baik orang lain dan kebaikannya kepadamu, seharusnya kamu bisa lebih membuka mata dan menyadari diri.***