Saturday, 20 April 2024
HomeKabupaten BogorJelang Idul Adha, Penjualan Sapi Tetap Stabil di Tengah Wabah PMK

Jelang Idul Adha, Penjualan Sapi Tetap Stabil di Tengah Wabah PMK

Bogordaily.net – Ditengah merabaknya penyakit mulut dan kuku () di beberapa hewan khususnya sapi, membuat yang dijual untuk Hari Raya IdulAdha 1443 Hijriyah tetap stabil.

Hal itu, diakui oleh salah satu pedagang Sapi di Kabupaten Bogor, Susilowati saat berbincang dengan Bogordaily.net, Senin, 4 Juli 2022.

Menurutnya hal itu terjadi karena jumlah pedagang hewan ternak mengalami penurunan, sedangkan jumlah pembeli mengalami kenaikan dibandingkan IdulAdha tahun sebelumnya.

“Kalau penurunan pembelian pasti ada, tapi kalau untuk saya saat ini malah naik, meningkat dibandingkan tahun lalu” ucapnya.

Banyaknya pedagan dan pembeli ditempat lain mengalami penurunan, ternyata tidak berpengaruh terhadap lapak jualan milik dirinya ini.

“Dikarenakan pembeli menurun, tapi pedagang juga menurun, jadi imbang, kalau saya Alhamdulillah tetep stabil, ” jelasnya.

Sementara, penurunan jumlah pedagang ini terjadi karena beberapa hal, salah satunya karena adanya wabah , dan dirinya mengatakan bahwa sapi yang dijual di tempat nya, sudah di cek kesehatannya oleh dinas kesehatan.

“Kalau sapi di saya alhamdulillah sebelum pengiriman dari jawa sudah di cek langsung sama dinas kesehatan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sebelum IdulAdha akan bentuk satgas penanggulangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku () pada hewan ternak di Kabupaten Bogor.

Menjelang H-10 Idul Adha, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, satgas penanggulangan akan lebih dimasifkan untuk mengawasi masuknya hewan ternak sapi ke Kabupaten Bogor.

“Untuk memeriksa seluruh Kabupaten Bogor untuk lalu-lalang masuknya ternak itu. Dan ternak itu sementara yang terkontaminasi adalah sapi, dan perlu disampaikan juga virus ini, tidak menular ke manusia ya, jadi aman untuk manusia,” tambahnya.

Bahkan untuk mengoptimalkan tugas dari satgas penanggulangan , sudah disediakan sebanyak tujuh posko yang tersebar di enam wilayah.

“Barat, timur, utara, selatan, tengah. Kemaren kan satgas dari Diskanak dengan Dokter hewan, tapi ini kita melihat sekala kan, makannya nantinya dibentuk satgas penanggulangan ,” jelasnya.*

(Albin Pandita)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here