Friday, 26 April 2024
HomeBeritaJelang Pemilihan Presiden Baru, Sri Lanka dalam Status Darurat

Jelang Pemilihan Presiden Baru, Sri Lanka dalam Status Darurat

Bogordaily.net– Pemilihan presiden baru akan digelar pada 20 Juli 2022 mendatang. Jelang pemilihan presiden tersebut Plt Presiden yang juga Perdana Menteri, Ranil Wickremesinghe, mendeklarasikan status darurat.

Status itu diterapkan sebagai upaya pemerintah memadamkan demonstrasi yang sudah berlangsung 100 hari dan mengatasi di negara itu yang kian memburuk hingga dicap bangkrut.

“Adalah bijaksana, demikian untuk dilakukan, demi kepentingan keamanan umum, perlindungan ketertiban umum dan pemeliharaan persediaan dan layanan yang penting bagi kehidupan masyarakat,” bunyi pemberitahuan pemerintah dikutip CNN Indonesia dari Reuters.

Sebelumnya status darurat sempat diberlakukan beberapa hari lalu karena situasi semakin memburuk tetapi segera dicabut lantaran keadaan tak kunjung membaik.

berada dalam kekacauan imbas yang mendera negara itu. April lalu negara Asia Selatan ini kemudian dinyatakan bangkrut.

Harga barang melambung, terutama impor, bahan bakar minyak (BBM) semakin langka. Di tengah situasi yang mencekik, warga menggelar protes.

Presiden Gotabaya Rajapaksa telah resmi mengundurkan diri dan melayangkan surat saat kabur ke luar negeri untuk menghindari amuk massa yang kian menggila hingga kemungkinan penangkapan. Rajapaksa kini berada Singapura.

Sebelum Rajapaksa kabur, ribuan massa menggeruduk Istana Presiden, Kantor Perdana Menteri dan gedung pemerintahan lain. Para demonstran itu menuntut Presiden Rajapaksa mundur.

Ranil Wickremesinghe kemudian diangkat menjadi plt Presiden demi mengisi kekosongan jabatan. Menurut aturan , jika presiden turun memang perdana menteri akan menggantikan posisinya, Pedemo makin geram, mereka tak mau kroni-kroni Rajapaksa menguasai negara.

Rajapaksa mengirim surat pengunduran diri ke parlemen dan resmi lengser pada Jumat 15 Juli 2022. Di Ibu Kota Kolombo, ribuan massa dan warga bersuka cita, merasa perjuangan selama ini membuahkan hasil. Parlemen kemudian menggelar pertemuan untuk memproses pemilihan presiden baru.

Ranil yang juga sekutu dekat Rajapaksa disebut menjadi pesaing utama mengambil kursi kepresidenan. Namun, ribuan pedemo menolak Ranil Wickremesinghe menjadi plt Presiden.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here