Bogordaily.net– Kasus penambakan yang terjadi di rumah dinas Kepala Divisi (Kadiv) Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan menewaskan Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih diusut polisi. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus penembakan di rumah Kadiv Propam yang dipimpin langsung oleh Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.
“Saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Wakapolri, Pak Irwasum, Pak Kabareskrim, Pak Kadiv kemudian ada As SDM,” kata Listyo di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dikutip Suara.com.
Di sisi lain, kata Listyo, pihaknya juga telah meminta bantuan Komnas HAM hingga Kompolnas untuk melakukan pengawasan terhadap penyelidikan kasus ini.
“Tentunya kami mengharapkan kasus ini bisa dilaksankan pemeriksaan secara transparan, objektif dan tentunya secara khusus menyangkut masalah anggota. Kami juga ingin bahwa peristiwa yang ada betul-betul menjadi terang,” jelasnya.
Di sisi lain, pihak keluarga korban meminta kematian Yousa diusut tuntas. Ayah kandung Yosua, Samuel Hutabarat menilai banyak misteri yang belum terungkap, banyak tanda tanya dibenaknya. Karena itu, Samuel meminta agar kasus kematian putra tercintanya itu benar-benar diusut hingga tuntas.
“Kita orang susah pak, kita minta proses hukum diungkap sebenar dan seadil-adilnya,” kata Samuel sebagaimana dilansir dari Metrojambi.com.
Ia mengaku sedih atas kematian anaknya. Terlebih, sang putra meninggal tepat di hari ulang tahunnya.
Suasana di rumah duka hari terlihat sepi, hanya ada kekuarga dan kerabat. Namun, karangan bunga berisikan ucapan duka tampak memenuhi sekitar rumah almarhum.
Terpisah, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan menggelar olah Tempat Kejadian Perkara atau Olah TKP di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, sejak Selasa, 12 Juli 2022 malam hingga selesai pada Rabu, 13 Juli 2022 dini hari tadi.
Dilansir Suara.com, pada pukul 21.35 WIB, garis polisi tampak terpasang di rumah Kadiv Propam. Garis polisi tersebut tampak menutup akses jalan yang menuju rumah itu. Terlihat juga ada mobil warna hitam dengan tulisan Puslabfor. Di sekitar lokasi juga tampak dijaga pihak kepolisian.
Terpantau ada Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto hingga Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto berada di luar garis polisi.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan pihaknya baru memeriksa dua orang saksi. Mereka adalah pembantu dan sopir istri Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
“Ada saksi R sama saksi K. Kalau R itu sopirnya ibu, kalau K kayanya pembantu ya,” kata Budhi di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Menurutnya, K dan R harus menjalani pemeriksaan lantaran sempat berada di tempat kejadian. Budhi menyebut saksi yang diperiksa untuk kasus ini berjumlah enam orang.
Sebelumnya diberitakan Brigadir J alias Yosua tewas ditembak oleh Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat, 8 Juli 2022 sekitar pukul 17.00 WIB. Brigadir J merupakan sopir istri Ferdy Sambo. Bharada E merupakan ajudan Ferdy Sambo.
Tiga hari setelah kejadian, Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut Bharada E menembak Brigadir J karena diduga melecehkan istri Kadiv Propam.
“Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” kata Ramadhan dalam keterangannya, Senin, 11 Juli 2022 malam.***