Bogordaily.net– Banjir melanda Kentucky, Amerika Serikat (AS). Akibat peristiwa tersebut, dilaporkan sebanyak 25 warga tewas.
Gubernur Kentucky Andi Beshear mengaku khawatir korban fatal akibat banjir itu berpeluang kembali bertambah. Para petugas penyelamat, kata dia, terus dikerahkan untuk membantu evakuasi warga yang terjebak banjir.
“Saya khawatir kami akan menemukan lagi mayat-mayat lain untuk berpekan-pekan ke depan,” ujar Beshear saat memberikan keterangan pers seperti dikutip CNNIndonesia.com dari AFP, Sabtu, 30 Juli 2022.
Sementara itu banjir besar yang melanda setidaknya 13 wilayah di Kentucky timur itu disebabkan hujan deras sejak awal pekan ini.
Banyak jalan dan jembatan di wilayah pegunungan yang dikenal sebagai kawasan industri batu bara itu telah rusak atau hancur. Selain itu layanan telepon seluler pun terganggu.
Beshear menjelaskan garda nasional yang terjun membantu operasi pencarian dan evakuasi itu bukan hanya datang dari Kentucky saja. Ada pula bantuan yang datang dari Tennessee dan West Virginia.
Sudah 650 penyelamatan via udara dilakukan sejak banjir melanda pada Rabu, 27 Juli 2022 malam waktu setempat lalu. Kepolisian negara bagian dan lainnya melaporkan sudah melakukan operasi menggunakan perahu sebanyak 750.
Salah satu banjir tertinggi adalah di Whitesburg yang mencatat ketinggian air maksimal naik hingga 20 kaki (sekitar 6 meter) dari rekor sebelumnya 14,7 kaki (sekitar 4,4 meter).
Pada Sabtu ini, kepada CNN, Beshear mengatakan curah hujan yang tinggi dan akan datang menimbulkan tantangan.
Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden telah mendeklarasikan situasi bencana atas banjir di Kentucky. Meski demikian, bantuan federal dapat diterjunkan untuk membantu negara bagian itu, dan guna pemulihan pascabencana.
Banjir besar di Kentucky timur itu merupakan serangkaian peristiwa cuaca ekstrem di daratan Amerika Serikat yang menurut ilmuwan adalah salah satu tanda tak terbantahkan dari perubahan iklim.
Pada Desember 2021 silam, tornado di Kentucky barat telah menewaskan setidaknya 60 orang. Dan, kata Beshear, apa yang terjadi di bagian barat itu telah menjadi pelajaran bagi pihaknya untuk memitigasi bencana dan pascabencana.***