Bogordaily.net– Berbagai kisah datang dari jamaah haji Indonesia selama di Tanah Suci. Salah satunya Sri Wahyuningsih (65). Dalam kisah yang dialaminya, jamaah haji ini tidak menyangka sama sekali selama 40 hari di Tanah Suci, jamaah kloter SUB 3 tersebut diberikan kekuatan dan kesehatan dalam menuntaskan proses ibadah haji dari awal sampai akhir, meski memiliki penyakit hipertensi.
Dengan memiliki penyakit hipertensi, Sri Wahyuningsih merasa bangga bisa ikut melaksanakan prosesi lempar jumrah di Mina dengan berjalan kaki pulang pergi selama 2 jam. Padahal, dia ditawarkan untuk dibadalkan oleh petugas. Namun, Sri Wahyuningsih menolak.
“Kemarin oleh petugas ditawarkan untuk dibadalkan, tapi saya tidak mau karena ingin berusaha lempar jumrahnya langsung. Alhamdulillah semua lancar, bahkan saat umrah ifadah saya bisa selesaikan,” ujar Sri Wahyudi dilansir Suara.com saat di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi.
“Cuma untuk umrah sunahnya, cuma bisa 3 kali karena mau ikut setelah rangkaian haji saya batuk-batuk. Jadi tidak berani, nanti malah tambah sakit,” tambahnya.
Ibu satu tiga anak ini juga merasa sedih meninggalkan Tanah Suci. Selain merasa penuh kebersamaan dengan banyak perhatian dari petugas dan jamaah lainnya, ia merasa tenang bisa beribadah dan melihat langsung kabah yang menjadi kiblat umat muslim seluruh dunia.
“Alhamdulillah, bisa melihat kabah di Masjidil Haram ini. InsyaAllah semua saudara-saudara kita yang lain juga mendapatkan panggilan menjadi tamu Allah di tanah suci,” harapnya.***