Bogordaily.net – Kuliner tempe mendoan sering kita temukan bila kita mengunjungi kawasan Jawa Tengah, khususnya di kawasan daerah Banyumas, Cilacap, Purwokerto dan sekitarnya. Tempe yang satu ini sengaja digoreng setengah matang dan menjadi ciri khasnya. Berikut asal usul tempe mendoan.
Tempe mendoan, adalah sajian varian tempe yang terkenal dan banyak disukai. Berasal dari Banyumas, tempe mendoan merupakan makanan olahan dari fermentasi atau peragian dari kacang kedelai (soybean cake).
Mendoan ini berasal dari kata “mendo” yang artinya setengah matang. Tempe mendoan ini berbeda dengan yang lain karena digorengnya tidak terlalu kering dan menggunakan daun bawang.
Mendoan digoreng setengah matang karena dulunya dibuat sebagai olahan cepat saji. Hal ini bertujuan untuk mempersingkat waktu pembuatan dan tidak menghabiskan waktu untuk menunggu tempe goreng menjadi sangat kering.
Mendoan muncul bersamaan dengan tempe yang merupakan makanan berbahan baku kedelai yang banyak tumbuh di seputar Asia Tengah wilayah China dan Indocina. Lalu kedelai dibawa oleh masyarakat Asia Tengah ketika bermigrasi ke tenggara.
Makanan ini bukan sekadar kudapan nikmat untuk menemani minum teh, tetapi juga sebagai ujung tombak pariwisata Kabupaten Banyumas.
Mendoan juga sudah lama disantap oleh masyarakat Banyumas. Makanan khas Banyumas tersebut ternyata sudah ada sejak lebih dari satu abad lalu. Namun mulai menjadi komuditas ekonomis dan dikelola secara komersial dalam dunia kepariwisataan sejak awal 1960-an.
Apalagi jika disajikan hangat-hangat dengan menggunakan sambal kecap yang diberi bawang merah, dan cabe rawit serta sedikit garam sebagai pelengkap.
Kuliner tempe mendoan disantap pada saat masih hangat sebagai teman minum teh atau ngopi. Ituah tadi asal usul tempe mendoan yang jadi favorit semua kalangan.***
(Riyaldi Suhud)