Bogordaily.net– Beberapa situs di Kota Tarhouna, Tripoli yang diduga merupakan kuburan massal ditemukan Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Libya. Jumlah situs yang diduga sebagai kuburan massal tersebut ditaksir mencapai seratus.
“Menurut pengetahuan orang dalam, kemungkinan masih ada 100 kuburan massal yang belum diketahui,” demikian pernyataan laporan PBB pada pekan ini, dikutip CNN Indonesia dari Reuters.
Misi PBB menggunakan citra satelit yang menunjukkan keanehan struktur tanah dalam melakukan pencarian tersebut. Citra satelit itu juga menunjukkan tiga kemungkinan lokasi kuburan massal baru.
Sampai saat ini kuburan massal telah diketahui keberadaannya dan dikenal sebagai “The Landfill.”
Dalam laporannya, PBB mengungkapkan kasus militan yang kerap mengeksekusi dan memenjarakan ratusan orang sejak 2016-2020. Militan itu digerakkan oleh tujuh bersaudara dan dikenal dengan nama Kaniyat.
Militan itu kadang memenjarakan orang di kotak yang mirip seperti oven kecil. Kotak tersebut kemudian dibakar saat interogasi. Militan Kaniyat inilah yang dituding menjadi dalang atas pembunuhan dan kuburan massal tersebut.
PBB pun menyampaikan masyarakat difabel, perempuan, dan anak-anak turut menjadi korban. Misi PBB juga menemukan bukti dari penculikan, pembunuhan, dan penyiksaan di kota tersebut.
Sementara itu PBB juga menemukan empat komandan yang terlibat langsung dalam kejahatan tersebut. PBB kemudian mendesak pemerintah Libya untuk terus mencari kuburan massal tersebut. Mereka juga mendesak pemerintah untuk membentuk pengadilan khusus yang menangani kasus kejahatan internasional.
Pihak berwenang Libya sendiri menemukan 247 mayat di situs kuburan massal dan pribadi di Tarhouna. Banyak dari mereka yang diikat dan ditutup matanya. Walaupun demikian, masih belum jelas bagaimana temuan PBB itu bakal ditindaklanjuti oleh pemerintah Libya.***