Bogordaily.net – Seperti yang Kita tahu, bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang paling banyak digunakan manusia. Bahasa Inggris menjadi patokan berkomunikasi antar negara. Mungkin ada banyak pertanyaan dari diri Kita, mengapa harus bahasa Inggris?
Ada beberapa alasan mengapa bahasa Inggris menjadi alat untuk berkomunikasi antar negara. Salah satu alasan Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional yaitu bahasa inggris merupakan salah satu bahasa tertua yang ada di dunia dan berasal dari Britania, sekira abad ke 8. Fakta juga mengatakan bahwa Inggris merupakan negara yang paling banyak menjajah negara lain.
Ada banyak sekali alasan mengapa bahasa Inggris menjadi bahasa internasional yang biasa digunakan orang saat berkomunikasi antar negara.
Di Indonesia, bahasa Inggris masih menjadi bahasa asing bukan bahasa kedua yang sering digunakan dalam keseharian. Jika Kita bisa berbicara bahasa inggris, banyak sekali keuntungan yang bisa dapatkan, terutama bagi para mahasiswa.
Selain bisa mendapatkan teman antar negara, para mahasiswa juga bisa belajar langsung di luar negeri. Pemerintah Republik Indonesia membuat suatu program yang Bernama IISMA (Indonesian Interntional Student Mobility Awards).
IISMA merupakan skema beasiswa dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mendanai mahasiswa Indonesia dalam program mobilitas di universitas terkemuka di luar negeri.
IISMA akan diberikan kepada mahasiswa selama satu semester untuk belajar di luar negeri. Bagi para mahasiswa yang mempunyai kemampuan bahasa Inggris yang baik, dibuktikan dengan skor IELTS 6.0, TOEFL iBT 78, Duolingo English Test 100 akan berpeluang besar untuk bisa mengikuti program ini
Selain bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Mahasiswa yang mempunyai keahlian dalam bahasa Inggris akan mempermudah belajar materi dari internet.
Internet akan memberikan informasi dari berbagai dunia. Dengan belajar di internet para mahasiswa bisa mendapatkan ilmu-ilmu yang baru dan wawasan yang luas, untuk itu sangat disayangkan jika para mahasiswa belum menguasai dalam bidang bahasa Inggris.
Dari sebagian universitas di Indonesia sudah banyak yang menetapkan nilai TOEFL sebagai patokan untuk kelulusan. Jangan sampai para mahasiswa kesulitan dalam mencapai nilai yang sudah ditentukan dan membuat keterlambatan dalam kelulusan.
Penulis: Krisna Ardiwinata, Mahasiswa Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan dengan program Studi Manajemen Pendidikan Islam.