Thursday, 25 April 2024
HomeBeritaMenKopUKM: Saprahan Khatulistiwa 2022 Percepat Pemulihan UMKM Kalimantan Barat

MenKopUKM: Saprahan Khatulistiwa 2022 Percepat Pemulihan UMKM Kalimantan Barat

Bogordaily.netMenteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dan Bank Indonesia (BI) yang telah menginisiasi acara Saprahan Khatulistiwa 2022 yang diharapkan mempercepat pemulihan ekonomi Kalbar khususnya bagi , pariwisata, dan industri keuangan.

“Rangkaian kegiatan Saprahan Khatulistiwa diharapkan dapat memperluas akses pembiayaan dan pemasaran dan juga dapat menghasilkan inovasi terbaik bagi upaya pemulihan ekonomi Kalimantan Barat,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam acara Saprahan Khatulistiwa 2022 secara virtual, Senin (4/7).

Lebih lanjut, Menteri Teten menegaskan bahwa adopsi teknologi dan inovasi digital terbukti mampu memperkuat bertahan dan produktif selama pandemi. Teknologi digital ini mempermudah akses pembiayaan , melalui kredit scoring dan manajemen risikonya, penyaluran pinjaman melalui teknologi keuangan (fintech) yang saat ini telah mencapai Rp362 triliun kepada lebih dari 13,5 juta penerima.

“Saat ini, sudah ada 19 juta masuk ke ekosistem digital di mana target di tahun 2024 adalah 30 juta . Serta target 1 juta on-boarding dalam e-katalog di tahun 2022 dalam rangka kebijakan afirmasi alokasi 40 persen belanja barang Pemerintah untuk produk ,” kata Menteri Teten.

Selain itu, kata Menteri Teten, ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020-2030 juga diperkirakan akan mencapai Rp5.400 triliun dan menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Menteri Teten pun meminta kemitraan dan sinergi lintas pemangku kepentingan harus diperkuat mulai dari hulu yaitu penyiapan kapasitas dan kualitas produk melalui pendampingan dan perizinan, hingga hilir yaitu perluasan pasar .

Di tempat yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menambahkan dalam rangka memaksimalkan dorongan sektor pariwisata dan UMKM untuk perekonomian, ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian. Pertama perlunya afirmasi keberpihakan pada produk dalam negeri termasuk UMKM serta wisata dalam negeri yang perlu dimaksimalkan.

“Penyediaan dan penggunaan e-katalog UMKM dalam mendukung proses pengadaan harus kita tingkatkan. Tentu saja kualitas dan kuantitas yang diperlukan harus menjadi perhatian kita bersama, secara sinergi harus kita lakukan,” ucap Juda.

Kedua, kata dia, sinergi dan kolaborasi harus dilakukan. Dalam hal ini, seluruh pemangku kepentingan dikatakan harus bahu-membahu mendorong pelaku kreatif dan UMKM unggulan di masing-masing daerah untuk meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, dan meningkatkan kreativitas dalam menghasilkan karya kreatif yang dapat menarik pasar baik dalam negeri maupun luar negeri.

“Kami di BI bersama 46 kantor perwakilan dalam negeri di seluruh Indonesia berkomitmen mendukung pemerintah menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata Indonesia,” katanya.

Ketiga, menurut Juda, digitalisasi yang sudah berkembang begitu pesat harus diikuti oleh pelaku ekonomi kreatif dan UMKM, baik dalam konteks pemasaran produk melalui e-commerce di domestik maupun go-ekspor.

“Pembayaran juga sekarang kita terus dorong QRIS di seluruh Indonesia dan saat ini sudah di atas 20 juta merchant yang gunakan ini,” ucap Juda.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan, dengan program Saprahan Khatulistiwa ini telah menjadi ajang promosi produk UMKM dan industri kreatif di Kalimantan Barat.

“Saya yakin, kegiatan Saprahan ini akan menjadi salah satu ikon promosi wisata dan produk UMKM di Kalimantan Barat. Kita melihat produk yang ditampilkan betul-betul hasil kerja UMKM Kalimantan Barat yang dapat kita tampilkan di event nasional dan internasional,” kata Sutarmidji. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here