Bogordaily.net – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sedang menyebar pada hewan sangat berdampak pada penjualan daging sapi di Kota Bogor, lantaran pembeli sekarang sangat waspada dengan penyakit yang sedang merebak akhir-akhir ini. Hal itu dirasakan salah satunya oleh penjual daging sapi yaitu Dedi.
Dedi berjualan daging sapi di Pasar Gunung Batu, Kota Bogor. Menurutnya harga daging sapi belum ada kenaikan harga menjelang Hari raya Idul Adha beda dengan Hari Raya Idul Fitri yang seminggu sebelumnya sudah ada kenaikan harga.
“Harga Daging sapi sekarang saya jual 140 rb. Belum ada kenaikan harga selama menjelang lebaran haji, kalo lebaran Idul Fitri seminggu sebelumnya sudah naik terus.” ucapnya
Banyak pedagang daging sapi yang terdampak penjualanya dengan adanya penyakit PMK, tetapi Dedi tenang karena daging sapi yang ia jual sudah memiliki surat resminya.
“Sangat berdampak, tapi disini saya punya surat resmi jadi ga sembarangan, jadi benar-benar berpengaruh terhadap penjualan daging sapi” jelasnya.
Sementara untuk mencari stok daging dalam penjualannya, menurut Dedi tidak terkendala dan tidak menjadi permasalahan.
“Jadi saya punya bos lagi, kalo untuk saya sih ngga susah jadi gampang-gampang aja mencari stok daging sapinya”ujarnya.
Tak hanya pedagang sapi saja, rumah makan Padang juga yang menyediakan olahan daging sapi seperti rendang dan lain sebagainya, belum ada kenaikan harga. salah satunya rumah makan Padang milik Mardi di dekat Pasar Gunung Batu.
“Ya dari awal tidak ada kenaikan harga sampai sekarang, kalo saya biasa langganan membeli daging sapinya 135 rb perkilogram”. ucapnya
Harga daging sapi pun juga belum bisa diprediksi naik atau turunnya walaupun menjelang Hari Raya Idul Adha.
“Harga daging sapi sampai saat ini belum naik jadi keuntungan gabisa diprediksi” pungkasnya.
(Raden Okta/Magang)