Bogordaily.net–  Revitalisasi Lapangan Empang untuk menjadi alun-alun yang direncanakan sejak 2020 lalu, progres pengerjaannya hingga kini tak kunjung selesai. Alhasil, lapangan tersebut menjadi lapak pedagang hewan kurban.
Pantauan Bogordaily.net, Rabu, 6 Juli 2022, Lapangan Empang yang berlokasi di Kelurahan Empang atau tepatnya di depan Rumah Sakit UMMI, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, telah menjadi lapak pedagang hewan kurban. Di lokasi ini terlihat ratusan ekor kambing dijajaki.
Saat dikonfirmasi, Camat Bogor Selatan, Hidayatulloh mengatakan, revitalisasi Lapangan Empang menjadi Alun-Alun Empang hingga saat ini belum terlaksana dan baru menyelesaikan nadzir-nya dulu.
“Saat ini baru pembentukan nadzir-nya dulu. Kemudian untuk ketua nadzir saat ini Pak Usman TZ (Ketua LPM Empang). Dipilihnya Pak Usman berdasarkan hasil kesepakatan para ahli waris pemilik lahan,” ujar Hidayatulloh kepada Bogordaily.net, Rabu, 6 Juli 2022.
Untuk teknisnya kata dia, nanti dari nadzir ke kota. Sementara untuk kepengurusan nadzir baru terpilih beberapa hari lalu.
“Intinya belum. Baru menunggu keputusan nadzir-nya dulu atau disahkannya dulu. Jadi nantinya yang akan menentukan pihak nadzir, karena itu bukan aset kita (pemerintah, red) tetapi asetnya wakaf. Jadi nadzir itu yang akan memilih apakah pemkot atau pihak ketiga,” lanjutnya.
Sementara itu, Lurah Empang Mohamad Al Farhan menyampaikan, belum terlaksananya revitalisasi lapangan menjadi Alun-Alun Empang karena kepengurusan nadzir yang ditunjuk oleh ahli waris tidak berjalan.
“Itu kan lahan wakaf. Nah, para ahli waris menunjuk tiga orang menjadi nadzir (orang yang dipercaya mengelola lahan wakaf,red), tetapi di perjalanan, dari 3 orang ini yang aktif hanya satu orang dan orang ini meninggal dunia, kemudian diteruskan atau diwariskan kepada anaknya orang yang aktif ini dan di situ ada penolakan dari pihak ahli waris, karena memang secara hukum tidak boleh atau tidak bisa dikuasakan kepada anaknya, hingga akhirnya dilakukan pemilihan kembali dan Pak Usman saat ini menjadi ketua nadzir,” jelasnya.
“Meski sudah terpilih Pak Usman menjadi ketua Nadzir, tapi belum disahkan. Rencana di bulan ini juga selesai,” tambah Farhan kepada Bogordaily.net.
Lebih lanjut kata Farhan, saat itu pembangunan dilakukan oleh pihak RS UMMI, tetapi untuk saat ini rencananya dilakukan oleh pihak ketiga melalui program CSR dari Bank BJB. Akan tetapi, tetap Pemerintah Kota Bogor yang mendorongnya.
“Jadi segala sesuatunya mulai dari siteplan, pegawai, material hingga sampai alun-alun itu semuanya BJB yang mengerjakan dan kami hanya penerima manfaat saja,” katanya.
Kemudian untuk anggaran revitalisasi ini, kata Farhan, sekitar Rp800 juta dan paling besar Rp1 miliar yang semuanya bersumber dari CSR BJB. Sedangkan pelaksanaannya, akan dimulai pada Agustus 2022 ini.
“Pelaksanaannya tahun ini juga, rencananya di bulan Agustus 2022,” tutupnya.(Heri Supriatna)