Bogordaily.net – Desa wisata saat ini menjadi trend alternatif wisata dengan mengusung konsep interaksi antara alam, budaya, dan masyarakat lokal. Kini desa wisata di Kabupaten Bogor terus berkembang semakin mandiri dan tangguh.
Hal ini dijabarkan Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Kabupaten Bogor Denni Amarullah saat berdialog di Radio Tegar Beriman 95,3 FM, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor.
Pemkab Bogor terus berupaya untuk memajukan sektor pariwisata,salah satunya dengan memperbanyak desa wisata melalui Program Karsa Bogor Maju. Pada 2019 ada 25 desa wisata, kemudian bertambah di tahun 2020 menjadi 35 desa, tahun 2021 menjadi 40 desa dan pada tahun 2022 ini menjadi 41 desa wisata.
“Pengembangan desa wisata terus dilakukan, di Kabupaten Bogor terbagi menjadi 6 wilayah, dari mulai selatan, yaitu Desa Tugu Selatan sampai ke Ciawi. Kemudian Ciawi sampai ke perbatasan Sukabumi. Di barat, yaitu dari Tamansari sampai Pamijahan. Selanjutnya dari Ciampea, Nanggung, sampai ke Sukajaya,” ucapnya.
Ia menambahkan, wilayah utara ada Desa Wisata Iwul dan Jampang, memang untuk di wilayah utara masih terbatas. Untuk wilayah timur ada Desa Wisata Pasir Mukti, Tarikolot, Linggar Mukti, dan Bojong Kulur. Jadi ada beberapa desa wisata yang memang saat ini sedang proses pengembangan yang sempat tertahan karena pandemi Covid 19.
Untuk diketahui, pemberdayaan desa wisata sudah diprogramkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor sejak tahun 2009. Tahun 2012 hingga hari ini, desa wisata di Kabupaten Bogor sudah mulai menjadi tren.
Sebagai informasi, tanggal 8 sampai 9 Agustus 2022 mendatang, desa wisata di Kabupaten Bogor akan mengadakan jambore di Desa Wisata Purwabakti Kecamatan Pamijahan, di mana ada terasering selada, produk UMKM dan lain sebagainya. (Albin)