Bogordaily.net– Setelah kasus dua warga memenggal kepala seorang penjahit Hindu yang dianggap mendukung penghina Nabi Muhammad, kota di India, Udaipur menerapkan lockdown.
Dalam laporan AFP, aturan ketat itu meliputi penetapan jam malam bagi penduduk yang tinggal di Kota Udaipur.
Tak hanya menerapkan lockdown pemerintah India juga mengerahkan 600 personel tambahan untuk mengamankan Udaipur. Selain itu, pihak berwenang juga memutus akses internet di sejumlah wilayah negara bagian Rajasthan.
Pemerintah negara bagian mengambil langkah tersebut untuk mencegah kerusuhan meluas di Udaipur hingga kota-kota di negara bagian Rajahstan.
Sebelumnya, pemenggalan kepala penjahit Hindu itu bermula saat korban membagikan unggahan yang terkesan mendukung juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma. Sharma sempat menyinggung hubungan Nabi dengan istrinya di acara televisi. Sejak saat itu, korban menerima ancaman pembunuhan.
Para penyerang kemudian mengunjungi toko, tempat dia biasa menjahit dengan menyamar sebagai pelanggan. Mereka lalu menyerangnya dengan pisau besar.
Dua pria yang diduga penggal kepala penjahit itu lalu ditangkap polisi India. Para pelaku lalu mengabadikan aksi usai penggal kepala korban dalam rekaman video.
Dalam video yang beredar kondisi korban cukup mengenaskan penuh darah dan viral di media sosial. Pemerintah Udaipur sempat memblokir internet di daerah itu dan melarang aktivitas perkumpulan demi mencegah penyebaran lebih jauh hingga bentrokan lebih lanjut.
Pihak berwenang lalu mengerahkan polisi tambahan ke Udaipur guna meredam kerusuhan.***