Bogordaily.net – Pesantren merupakan unit dari lembaga pendidikan islam yang pertama kali dan pendirinya ialah anggota walisongo yakni Syekh Maulana Malik Ibrahim (Syekh Maghribi).
Pada mulanya pesantren tidak menekankan pada misi pendidikan saja, tetapi juga dakwah. Sebagai mana yang dipaparkan A. Mukti, bahwasanya pada dasarnya pesantren itu merupakan lembaga pendidikan dan bukan lah Lembaga dakwah (Sadhi & Andhi, 2015; Subhan, 2012).
Tujuan utama pendidikan kerakter adalah untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bemoral, bertoleransi, dan bergotong royong.
“Barang siapa yang hendak mengingat dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa mengingatkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu. Dan barangsiapa yang mengingat keduanya (dunia dan akhirat), hendaklah ia menguasai ilmu.” (HR.Ahmad).
Di hadits ini kita bisa tau bahwasanya bukan hanya ilmu dunia saja yang harus kita cari, tapi ilmu akhirat pun harus kita cari dan di pesantren pun kita bisa mendapatkan dua ilmu sekaligus, ilmu umum dan ilmu agama.
Dalam era globalisasi sekarang ini pesantren berperan sangatlah penting dalam membentuk kerakter seseorang, dalam era globalisasi sekarang ini sangatlah memerlukan pendidikan karakter, karena tujuan dari pendidikan karakter ialah supaya memperluas kecerdasan spiritual, bahwa kecerdasan spiritual sendiri dapat dipahami sebagai kecerdasan yang paling mendasar.
Kekurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan kerisis moral yang berakibat prilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya.
Menurut Thomas Lickona, “Pengertian Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti”.***
(Elvida Rahayu)