Bogordaily.net– Di tengah krisis politik yang dihadapinya, Perdana Menteri Italia, Mario Draghi mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Italia, Sergio Mattarella pada Kamis malam, 14 Juli 2022 malam.
“Saya ingin mengumumkan bahwa malam ini mengajukan pengunduran diri kepada Presiden,” kata Draghi kepada anggota kabinetnya dikutip CNN Indonesia dari AFP.
Menurut dia, bahwa pemerintahan yang dulu terbentuk atas kesepakatan koalisi sudah tidak ada lagi. Draghi menganggap komitmen yang dulu dibangun sudah hilang.
Ia menjabat sebagai perdana menteri Italia sejak 2021 lalu dan mulai menjabat di tengah pandemi Covid-19.
Draghi pun mengambil berbagai langkah tepat dalam menangani Covid-19 di Italia yang menyebabkan banyak korban jiwa.
Namun, kondisi politik terkini membuatnya tertekan. Partai pemilik suara terbesar di Italia, yakni 5-Star Movement menarik dukungannya dari Braghi.
“Mayoritas dukungan yang dulu ada di parlemen kini sudah hilang,” kata Braghi.
Namun, Presiden Italia, Sergio Mattarella menolak pengunduran diri yang diajukan Mario Draghi yang merasa sudah tak mendapat dukungan dari parlemen yang dulu mengusungnya.
“Presiden Republik tidak menerima pengunduran diri dan mengundang Perdana Menteri untuk hadir di hadapan Parlemen untuk melakukan komunikasi,” mengutip pernyataan resmi seperti diberitakan CNN.
Mattarella berharap Draghi bicara di hadapan parlemen untuk berkomunikasi lebih jauh terkait krisis politik yang sedang dihadapinya.
Sebelumnya Kamis, 14 Juli 2022 Draghi memenangkan mosi tidak percaya di Senat, namun masa depan pemerintahan persatuan pandeminya diragukan setelah Partai Gerakan Bintang Lima yang populis memboikot pemungutan suara, memicu krisis dalam koalisinya.
Dilansir VOA Indonesia, pemungutan suara untuk rancangan undang-undang yang akan membantu warga Italia menghadapi lonjakan harga energi itu dimenangkan dengan hasil 172-39. Namun para senator dari Partai Bintang Lima tidak hadir setelah mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan ikut serta.
Di luar gedung Senat, anggota Parlemen Eropa dari Partai Forza Italia Antonio Tajani mengatakan bahwa Partai Gerakan Bintang Lima telah menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi dan terbayangkan, yang dipicu oleh pilihan partai politik yang tidak bertanggung jawab, yang hanya merugikan warga Italia.***
(Riyaldi Suhud)