Bogordaily.net– Puncak ibadah haji telah selesai dilaksanakan. Kementerian Kesehatan memastikan kesehatan jamaah haji Indonesia akan tetap diperhatikan hingga sampai ke Tanah Air.
Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS, mengatakan pelayanan kesehatan difokuskan pada menjaga kondisi kesehatan jamaah sebaik mungkin baik pelayanan kesehatan di tingkat kloter, sektor, maupun Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
“Fokus kita saat ini menjaga kondisi kesehatan jamaah setelah Armuzna,” tegas dr. Budi dalam keterangan yang dilansir dari Suara.com.
Ia menegaskan kewaspadaan petugas kesehatan tidak boleh berkurang meski puncak pelaksanaan ibadah haji telah selesai. Sehingga tidak terjadinya kekambuhan penyakit jamaah.
Untuk itu pihaknya terus memperkuat skrining kesehatan jamaah haji di tingkat kloter dengan tetap mempertahankan formasi 30. Selain itu pelayanan kesehatan di sektor dan KKHI tetap berjalan seperti biasa sampai masa operasional haji selesai.
“Sehingga tidak menyebabkan penurunan kondisi kesehatan atau munculnya kekambuhan penyakit-penyakit yang sebelumnya sudah dimiliki jamaah sejak di indonesia,” jelasnya.
Selain kesiapsiagaan pelayanan kesehatan, pihaknya menyatakan saat ini tim kesehatan menyiapkan tanazul awal bagi jamaah sakit untuk kembali ke tanah air saat kondisinya laik terbang.
“Sampai saat ini kami juga masih menerima usulan tanazul dari kloter,” ujar dr. Budi.
Budi juga berpesan khusus kepada para jamaah haji, mengingat pasca armuzna terjadi pergeseran tren penyakit jamaah haji. Hingga Selasa 12 Juli 2022 tercatat sebanyak 14.962 jamaah haji mengalami batuk pilek, menggeser hipertensi ke posisi kedua dengan 12.720 kasus. Sementara posisi ketiga ditempati oleh penyakit saluran pernafasan sebanyak 6.785 kasus. Nyeri otot di posisi keempat dengan 5.272 kasus.
Khusus kepada jamaah haji gelombang pertama yang akan segera pulang ke indonesia diminta untuk tetap disipliin terhadap protokol kesehatan, mengingat pelaksanakan ibadah haji kali ini dilaksanakan dalam periode kesiapsiagaan terhadap Covid-19.
“Ingat masker tidak hanya melindungi kita dari Covid-19, melainkan juga dari potensi penularan penyakit lainnya,” ujar dr. Budi.
Bagi jamaah haji yang akan menuju madinah juga dihimbau selain disiplin prokes, juga untuk tetap jangan tunggu haus dan selalu menggunakan APD terutama saat beraktivitas di luar pemondokan. Bertujuan untuk mengindarkan jamaah dari kelelahan dan dehidrasi
“Ingat kelelahan dan dehidrasi dapat memicu munculnya penyakit lainnya,” tambah dr. Budi.***