Friday, 26 April 2024
HomeEkonomiSri Mulyani Waspadai Inflasi Makin Tinggi, Pertumbuhan Ekonomi Melemah

Sri Mulyani Waspadai Inflasi Makin Tinggi, Pertumbuhan Ekonomi Melemah

Bogordaily.net–  Meski kinerja ekonomi Indonesia menunjukkan tren yang baik, tetapi Menteri Keuangan (Menkeu) Indrawati  mewaspadai berbagai risiko global, khususnya dari negara maju.

Neraca perdagangan Indonesia menunjukkan surplus USD5,1 miliar, lebih tinggi dari bulan Mei 2022 yang sebesar USD2,9 miliar.

“Surplus neraca perdagangan di bulan Juni hampir 2 kali lipat dibandingkan Mei. Ini adalah hal yang positif karena 26 bulan berturut-turut neraca perdagangan Indonesia masih dalam posisi surplus,” kata Menkeu secara daring dalam Konferensi Pers APBN Kita, secara virtual dilansir Suara.com, Rabu, 27 Juli 2022.

menjelaskan, ekspor Juni 2022 mencapai USD26,1 miliar atau tumbuh kuat 40,7 persen year on year (yoy), terutama didorong oleh kelompok non migas, seperti batu bara, produk sawit, besi dan baja. Sementara, impor Juni 2022 tercatat USD21 miliar atau tumbuh 22 persen (yoy) yang didominasi oleh bahan baku dan barang modal.

Di sisi lain, juga menekankan untuk tetap mewaspadai Indonesia, sama seperti dengan yang terjadi di seluruh dunia.

Di negara maju, kata Menkeu, akan berada di 6,6 persen atau naik 0,9 percentage point. Sementara di negara berkembang, inflasinya diperkirakan mencapai 9,5 persen atau naik 0,8 percentage point dari proyeksi sebelumnya.

“Jadi, makin tinggi, pertumbuhan makin melemah. Ini kombinasi yang sangat tidak baik bagi lingkungan ekonomi global yang juga harus kita waspadai bisa mempengaruhi Indonesia,” jelas Menkeu.

APBN akan semakin berperan sebagai shock absorber untuk melindungi masyarakat, mendukung pemulihan, dan menjaga kesinambungan fiskal di tengah potensi risiko global dan kenaikan angka harian Covid-19.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here