Bogordaily.net– Tren kenaikkan suku bunga global akibat tingginya inflasi berimplikasi langsung terhadap sejumlah kemampuan ekonomi masyarakat, salah satunya soal membeli rumah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dengan terus naiknya suku bunga global makin membuat masyarakat yang memiliki penghasilan rendah akan sulit untuk mendapatkan rumah yang mereka inginkan karena bunga kredit yang tinggi.
“Untuk membeli rumah 15 tahun mencicil di awal berat, suku bunga dulu, principal-nya di belakang,” kata Sri Mulyani dalam webinar bertajuk Securitization Summit 2022: Unlocking Securitization Role in Developing Sustainable Finance, di Jakarta, sebagaimana dilansir Suara.com, Rabu, 6 Juli 2022.
Sampai saat ini, Bank Indonesia masih mempertahankan suku bunga acuan mereka di level 3,5 persen sejak Maret 2021. Namun, diperkirakan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25-50 bps pada tahun ini. Ketika BI mengkerek suku bunga bisa menyebabkan kenaikan bunga pinjaman perbankan, termasuk untuk KPR.
“Itu karena dengan harga rumah tersebut dan interest rate sekarang harus diwaspadai karena cenderung naik dengan inflasi tinggi,” kata Sri Mulyani.
Kondisi ini menurut Sri Mulyani, dikhawatirkan membuat masyarakat semakin sulit untuk memiliki rumah.***