Saturday, 27 April 2024
HomeKulinerTempe di Jerman Berbentuk Tengkorak dan Jari Manusia

Tempe di Jerman Berbentuk Tengkorak dan Jari Manusia

Bogordaily.net – Makanan khas Indonesia, tempa dibuat dalam bentuk yang unik di Jerman. Seorang warga asal Indonesia yang bermukin di Jerman, menjadi kreator dengan membuat berbentuk tengkorak dan jari manusia.

Warga Indonesia yang tinggal di Kota Koln yang bernama Sanusi Debus sudah dua dekade bermukim di Jerman. Tapi makanan sehari-hari, dia tidak bisa terlepas dari makanan khas Indonesia terutama . Bahkan, ia akan berusaha mencari ke berbagai toko Asia.

“Enak banget, karena saya sendiri menanam sayur-sayuran yang saya olah sebagai lalapan, membuat sambal, dan tinggal goreng ,” ucapnya.

Tak jarang Sanusi menggoreng beberapa dan menyertakannya bersama nasi lalu membawanya ke taman untuk santap siang sambil piknik bersama teman-temannya.

Tidak sedikit para perantau asal Indonesia yang tidak meninggalkan kegemarannya makan dengan ragam cara pengolahannya.

Ditempat berbeda, ada Venda Wiyono yang tinggal di Kota Hamburg, Jerman. Tak tanggung-tanggung, ia bahkan menjadi seorang kreator . Inspirasinya muncuk ketika di masa pandemi.

“Sebelumnya saya tinggal di Kepulauan Cayman. Waktu di sana saya membuat . Saya kerja di vegan restoran. Terus, waktu saya pindah ke Jerman sekitar setahun lalu, itu pada saat baru dimulainya pandemi, terus lockdown, jadi saya lalu berpikir, bikin apa, ya?” ujar Venda.

“Karena sudah sering membuat , akhirnya saya berpikir, ya sudahlah, saya ingin bikin di sini. Sepertinya seru juga.Terus saya mulai kreasi tempe waktu awal pandemi itu,” sambung Venda.

Tempe yang Venda buat bukan sembarang tempe. Dia membuat pola-polanya berbentuk kembang, tangan manusia, bahkan tengkorak, dan lain-lain. Caranya menggunakan cetakan bahan silikon.

Bahan yang dipakai pun bukan hanya kacang kedelai. Venda memodifikasinya dengan jenis bahan lainnya yang bisa ia temukan di Jerman.

“Kalau di Jerman, di sini kita bisa bisa ketemu kacang lainnya, seperti red lentil, terus chickpea, green pea, black eyed pea. Pokoknya di sini banyak varian kacangnya,” ujar Venda.

Menurut Venda, tempe yang menggunakan kacang chickpea rasanya lebih gurih daripada kacang kedelai.

“Unik, rasanya beda-beda tergantung kacangnya. Selain kacang-kacangan bisa juga dibuat pakai biji-bijian. Karena di Jerman banyak macam-macam ya, ada poppy seeds, itu saya pakai. Terus ada biji bunga matahari, biji labu, terus quinoa juga, aku bikin tempe pakai quinoa,” tambah Venda.

Namun cuaca di Jerman membuat hobinya membuat tempe berbentuk tengkorak dan bentuk lainnya ini, jadi cukup menantang.

“Jika di Indonesia mudah. Kita tidak perlu bingung mau fermentasinya, tinggal ditaruh saja bisa fermentasi jamurnya, karena cuacanya mendukung, begitu. Kalau di Jerman, kita harus punya inkubator atau disimpan di tempat yang hangat, misalnya di dalam oven, begitu,” ungkap Venda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here