Thursday, 2 May 2024
HomeBeritaTertangkap Jaring, Nelayan Bunuh 50 Penyu

Tertangkap Jaring, Nelayan Bunuh 50 Penyu

Bogordaily.net – Seorang pria di Jepang bunuh 50 penyu hingga di sebuah pulau di selatan negara. itu membunuh hewan laut itu setelah penyu-penyu tertangkap di jaring ikan miliknya.

yang ditutup identitasnya ini mengakui kalau dia menikam hingga puluhan penyu yang dilindungi di sebuah pulau Jepang selatan. Penyu-penyu malang itu sebelumnya tertangkap di jaring ikannya.

Sekitar 30 dan 50 penyu hijau ditemukan hingga ada yang sekarat Kamis 14 Juli lalu. Rata-rata dari mereka mengalami luka tusuk di leher mereka dan di tempat lain.

Lokasi kejadian ini terjadi di sebuah pantai di pulau terpencil Kumejima, sekitar 1.600 km barat daya Tokyo.

“Penyu adalah makhluk yang lembut dan mereka akan menjauh ketika manusia mendekati mereka,” kata Tsukakoshi dikutip dari Channel News Asia yang melansir pemberitaan AFP, Selasa 19 Juli.

“Saya tidak percaya itu bisa terjadi di zaman sekarang ini.”

Yuji Tabata, kepala koperasi setempat, mengatakan tersebut mengaku menikam hewan-hewan tersebut setelah puluhan hewan tersangkut di jaringnya.

, mengatakan dia coba melepaskan banyak penyu. Tetapi setelah berjuang melawan hewan-hewan itu, dia mulai menusuk mereka untuk mencoba melemahkan mereka.

“Dia bilang dia belum pernah melihat begitu banyak kura-kura di jaringnya. Dia menyesalinya sekarang,” kata Tabata.

Pemerintah kota setempat dan polisi sedang menyelidiki kematian tersebut. Namun mereka menolak mengatakan apakah itu dapat menghadapi hukuman atas insiden tersebut atau tidak.

Sebuah editorial di surat kabar lokal Okinawa Times pada Selasa mengecam kematian dan cara hewan yang dilindungi dibiarkan binasa di pantai. Surat kabar itu juga mendesak pejabat setempat untuk mempertimbangkan klaim nelayan bahwa penyu menyebabkan kerusakan ekonomi.

Laporan lokal mengatakan beberapa nelayan di daerah itu percaya populasi penyu meningkat. Makhluk-makhluk itu dapat bertabrakan dengan perahu nelayan, melukai diri mereka sendiri, dan merusak baling-baling kapal.

Tabata mengatakan masyarakat juga khawatir penyu memakan lamun yang menjadi rumah bagi ikan yang mereka andalkan untuk mata pencaharian mereka.

Dia menekankan bahwa insiden itu jarang terjadi dan para nelayan secara teratur melepaskan penyu yang tertangkap di pancing mereka.

“Kami sedang dalam proses mencari ide agar hal ini tidak terjadi lagi,” tukasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here