Friday, 22 November 2024
HomeBeritaUrgensi Pendidikan Bagi Perempuan

Urgensi Pendidikan Bagi Perempuan

Bogordaily.net –  Latar belakangi saya menulis ini yaitu bertujuan untuk memberikan motivasi serta gambaran terhadap perempuan di seluruh Indonesia, bahwasanya pendidikan tinggi pada perempuan sangat lah penting.

Karena di zaman sekarang banyak orang yang selalu memandang bahwa perempuan yang berpendidikan tidak akan ada bedanya, “ujung-ujung nya pasti ke dapur”. Ujarnya. Padahal para perempuan adalah pencetak generasi di masa sekarang, bahkan masa yang akan datang.

Yang melahirkan generasi yang bermoral, berkuliatas dan bermanfaat untuk orang banyak. Kenapa bisa seperti itu? Karena ada satu ungkapan bunyi nya seperti ini “Wanita adalah tiang Negara, apabila wanita itu baik maka akan baiklah Negara, dan apabila wanita itu rusak, maka akan rusak pula Negara.”

Dari sini kita bisa menarik kesimpulan mengenai pentingnya pendidikan bagi perempuan. Juga harus meluruskan sudut pandang masyarakat yang selalu menyangkut paut kan pendidikan dengan kodratnya perempuan.

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan serta bimbingan yang diberikan, serta proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui pengajaran maupun pelatihan.

Menurut saya, pendidikan sangatlah penting bagi setiap kaum, khususnya perempuan. Karena tanpa adanya pendidikan seseorang akan memiliki pengetahuan yang rendah, serta kurang bijak dalam menyelesaikan permasalahan.

Contohnya adalah ketika perempuan sudah menikah, pasti dia akan paham bagaimana cara mengatur keuangan, mendidik anak yang berakhlak, bahkan bisa membantu penghasilan suami dengan keterampilan dan kelebihan yang dia punya. Bisa berkarir di usia muda, bisa menjadi penggiat dalam kegiatan atau suatu acara.

Tidak bisa di pungkiri ketika kita melihat terhadap sudut pandang yang menyatakan bahwa perempuan tidak bisa sejajar dengan laki-laki. Ya benar, dalam islam laki-laki adalah seorang pemimpin yang derajatnya lebih tinggi dari perempuan.

Tapi di zaman emansipasi wanita, wanita sekarang boleh sejajar dengan laki-laki, wanita boleh tegas, boleh berpendidikan tinggi, jadi apapun yang dia cita-cita kan.

Sudah menjadi tugas kita sebagai perempuan-perempuan akademisi, terdidik serta mendidik sudah sepatutnya memberikan contoh serta arahan tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan. Lalu bagaimana caranya? Caranya yaitu dengan menunjukan bahwa kualitas perempuan-perempuan yang berpendidikan itu sangatlah berbeda dengan perempuan yang hanya pasrah dengan sudut pandang yang masyarakat berikan seperti, mengurus rumah, menyuci baju piring, memasak serta pekerjaan rumah lainnya.

Perempuan sekarang juga harus berkarya, bermimpi, dan menginspirasi. Perempuan punya hak yang sama dengan laki-laki apalagi soal pendidikan. Perempuan bisa jadi apa saja yang meraka inginkan seperti dokter, arsitek, guru, desainer, reporter, pengusaha dan lebih banyak lagi.

Perempuan adalah madrasah pertama untuk anaknya. Ungkapan ini pasti sudah tidak asing, karena sudah jelas pengajaran apapun yang anak terima pertama kali adalah pengajaran dari Ibu nya.

Bahkan pembentukan karakter anak bisa dibentuk sejak dini oleh sang Ibu. Jika seorang ibu cerdas, berakhlak, berilmu pasti anak nya pun akan demikian karena berbagai penelitian mengatakan bahwa kecerdasan otak seorang anak diturunkan dari Ibunya. Hal ini disebabkan karena perempuan memiliki dua kromosom X (XX) sedangkan laki-laki hanya mempunyai satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY).

Dalam islam, perempuan harus dimuliakan, dihormati juga di lindungi. Tetapi mengapa banyak sekali pola pikir yang berpendapat bahwa perempuan tidak perlu menempuh pendidikan apalagi pendidikan tinggi karena pada akhirnya mereka hanya berkutat di dapur, mengurus rumah, mengurus anak.

Sangat miris bukan? Mulai sekarang kita harus merubah mindset atau pola pikir masyarakat terhadap permasalahan ini. Kita harus membangun peradaban yang bermoral, berilmu, serta berkarakter.

Jangan sampai kita sebagai perempuan hanya bisa diam ketika harga diri ataupun kualitas diri kita hanya di pandang sebelah mata. Ingat, kita berharga.

Penulis ini Bernama Linda Adistin, Lahir di Kabupaten Bogor dan saat ini penulis merupakan mahasiswa di Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dengan program studi manajemen pendidikan islam semester 2.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here