Bogordaily.net– Video berisi tetangga yang tutup akses jalan rumah seorang pria viral di media sosial. Lantaran kesal pria itu pun membuat tembok tandingan.
Video viral yang disebut tetangga punya penyakit hati ini dibagikan pemilik akun Tiktok @Bryan Soe. Ia membuat beberapa video berisi keluh kesahnya menghadapi tetangga menurutnya memiliki penyakit hati.
Dalam video diceritakan, bermula pada 2013 ia sempat tidak berpikiran untuk membeli tanah, tetapi karena memiliki peliharaan anjing pria ini memutuskan membeli sebidang tanah dan membangun rumahnya sendiri. Tanah yang ia beli itu dulunya merupakan milik tetangganya saat ini.
“Jadi gue sebelumnya gak ada niatan buat bangun rumah di sini karena jauh dari jalan raya takut juga gak ada value nya, karena akses mobil aja susah. Kemarin kepikiran karena ya udahlah buat istirahat kalau pulang kampung,” ungkapnya pada keterangan video yang dilansir Suarabali.id dari @cocobenitovonroyalcobyco.
Namun ternyata tetangganya tersebut melakukan tindakan yang menurutnya tidak adil. Sebab posisi rumahnya berada di tengah-tengah antara rumah dan tanah kosong milik tetangganya itu.
Ia mengaku akses jalan samping rumahnya dulu terpaksa buntu lantaran tetangganya itu sengaja menutup aksesnya dengan membangun sebuah tembok. Sedangkan kata dia selama ini jalan akses menuju jalan besar yang dilalui mengharuskannya melintasi tanah kosong tersebut.
Sudah berusaha mengalah, tetapi tetangganya justru hendak membuat tanah kosong itu menjadi sebuah warung. Pria ini pun terpaksa membeli tanah kosong yang berada di depan rumahnya.
Unggahan video tetangga tutup akses jalan ini menuai ragam komentar warganet seperti berikut ini:
“kadang kadang juga ada tetangga, dia tdk sadar waktu menyanyi biar sampai subuh,”
“Tetanggaku nebeng tembokku jd tinggal neplok aja ngehalusin doang jadi deh rumah dia,”
“kalau di kampung ku tip bangun rumah harus di sisain 1 m untuk akses jln..gak boleh di bangun hbs mau hadap samping dpn blakang ttp 1 m hrs di sisain,”
“pentingnya beli rumah berdasarkan lingkungan tetangga juga harus dipertimbangkan,”
“penyakit iri hati suka kita hadapi di lingkungan bertetangga, banyak sabar dan iktiar,”
“sekarang bertetangga pun jadi pertimbangan untuk beli rumah,”
“tetangga adalah sodara terdekat, tapi bukan yang ini,”
“waaah itu sih tetangga aku banget kk, aku klo jln kluar motor tuh sempit bngt pdhl tuh tnh y bkn milik y ttpi milim kedua ade yg cwe,”***