Tuesday, 16 April 2024
HomeNasionalWagub Jabar Tolak Usulan Idris agar Depok Gabung Jakarta Raya

Wagub Jabar Tolak Usulan Idris agar Depok Gabung Jakarta Raya

Bogordaily.net– Wali Kota mengusulkan agar bergabung dengan Jakarta Raya. Namun, (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menolak usulan tersebut dan menilai pernyataan Idris memancing kegaduhan di Jabar.

“Tolong Pak Wali Kota jangan menyampaikan statement yang membuat masyarakat gaduh dan membuat masyarakat memiliki pikiran lain,” kata Uu dilansir DetikJabar.

Menurut Uu, pernyataan Wali Kota itu mendiskreditkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat termasuk Ridwan Kamil dan Uu, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur dan Wagub Jabar. Seolah-olah kata dia, wilayah Bodebek (Bogor, , Bekasi) tidak maju karena bergabung dengan Jabar.

Uu menjelaskan sejumlah indikator kemajuan atau wilayah Bodebek seperti pendapatan asli daerah (PAD) yang besar, infrastruktur pendidikan dan kesehatan yang bagus, dan lainnya.

“Jangan menyampaikan hal-hal yang membuat masyarakat memberikan tafsiran bahwa pemerintah provinsi tidak berhasil membangun Jabar,” kata mantan Bupati Tasikmalaya itu.

Lebih lanjut Uu meminta Idris berhati-hati dalam membuat pernyataan. Seharusnya, kata Uu, saling menguatkan antara pemprov dan pemkot atau pemkab. Sebab, program Jabar Juara Lahir Batin memiliki turunan inovasi, kolaborasi dan digitalisasi.

“Saya selaku orang Jabar tidak mau melepaskan Bodebek ke wilayah lain,” imbuhnya.

Sementara itu sebelumnya, Wali Kota mengusulkan daerahnya masuk ke wilayah Jakarta Raya. Selain , Idris juga meminta daerah di sekitar Jakarta lainnya agar ikut disatukan ke Jakarta Raya.

Idris mengatakan usulan disatukannya daerah sekitar Jakarta menjadi Jakarta Raya itu terkait dengan keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

“Ini harus diluruskan pemahaman Jakarta Raya, bahwa isu yang saya lontarkan itu terkait dengan penerapan Undang-Undang IKN,” kata Idris, Jumat, 15 Juli 2022.

Idrus menyebut usulan dibentuknya Jakarta Raya bukan ide baru melainkan sempat dilontarkan saat zaman Orde Baru.

“Saya teringat dulu pernah ada beberapa ide sejak zaman Orde Baru. Ide ini sudah ada terakhir kalau nggak salah Pak Sutiyoso dengan pakar pemerintahan daerah Pak Ryaas Rasyid. Beliau melontarkan bahwa euforia otonomi ini jangan sampai merugikan negara,” jelasnya.

Menurutnya, persoalan yang ada di Jakarta dan daerah penyangga terkait satu dan lainnya. Hal itulah yang menjadi dasar usulan penyatuan Jakarta Raya. Selain itu, dia juga mengingatkan agar Jakarta tidak menjadi kota mati setelah IKN pindah ke Nusantara di Kalimantan Timur.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here