Sunday, 28 April 2024
HomeBeritaWaspada! Monkeypox Tersebar Luas di Dua Negara Ini

Waspada! Monkeypox Tersebar Luas di Dua Negara Ini

Bogordaily.net – Direktur Jendral Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan dan merupakan negara yang paling terkena dampak wabah atau monkeypox, pada Rabu 27 Juli 2022.

Lebih dari 18 ribu kasus telah dilaporkan dari 78 negara, sekitar 70 persen di antaranya berasal dari , dan 25 persen lainnya dari .

Kedua negara ini telah menyumbang sebanyak 95 persen kasus yang terdiagnosis dari berbagai negara.

Tedros mengatakan 98 persen kasus yang dilaporkan terjadi akibat hubungan menyimpang antara pria dengan pria, ia menekankan bahwa stigma dan diskriminasi ini dapat sama berbahayanya dengan virus apa pun.

Untuk itu Direktur WHO mengimbau agar semua pihak bisa memerangi stigmatisasi wabah ini.

“Seperti yang telah kita lihat dengan informasi yang salah tentang Covid-19 yang menyebar dengan cepat, jadi kami meminta platform media sosial, perusahaan teknologi, organisasi media untuk bekerja sama dalam mencegah dan melawan informasi yang berbahaya,” katanya, dikutip dari RMOL.

WHO yang telah menetapkan wabah sebagai darurat kesehatan ini mendesak agar semua negara menganggap serius wabah dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan penularan dan melindungi kelompok rentan.

“Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengurangi risiko paparan dan membuat pilihan yang aman,” ujar Tedros.

Ia lebih lanjut menganjurkan kepada masyarakat agar saat ini mengurangi hubungan menyimpang yang dilakukan antara sesama jenis untuk menghindari terpaparnya virus monkeypox ini.

Sementara itu, Kanada, Uni , dan AS telah menyetujui vaksin yang disebut MVA-BN (Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic) untuk digunakan melawan monkeypox, dan dua vaksin lainnya yang sedang diuji.

Namun, karena masih kurangnya data tentang keefektivitasan dan dosis vaksin, saat ini WHO belum merekomendasikan vaksinasi massal terhadap cacar monyet.

WHO juga menghimbau agar semua negara yang sedang mengelola vaksin agar mengumpulkan data yang cukup tentang efektivitasnya.***

(Riyaldi Suhud)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here