Friday, 19 April 2024
HomeKabupaten BogorWaspada! Uang Palsu di Cijeruk Bogor Berkeliaran, Pemilik Warung Alami Rugi Jutaan...

Waspada! Uang Palsu di Cijeruk Bogor Berkeliaran, Pemilik Warung Alami Rugi Jutaan Rupiah

Bogordaily.net – Peredaran alias Upal makin meluas di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kali ini di Kampung Cijulang RT04, RW08, Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Di lokasi tersebut terdapat sejumlah pedagang warung menjadi korban peredaran upal. Akibatnya, mereka merugi hingga mencapai jutaan rupiah, seperti halnya dialami Isah seorang pedagang sembako di Kampung Cijulang.

Isah mengaku dalam kurun waktu satu bulan ini dirinya mendapat upal pecahan Rp 100 ribu, dari seseorang yang tidak di kenal.

“Iya pak, dalam satu bulan ini saya dapat sampai tiga kali dari pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu,” kata Isah kepada wartawan, Rabu, 27 Juli 2022.

Ia mengungkapkan, kejadian ini bermula ketika ada orang tak dikenal datang ke warungnya kemudian membeli satu bungkus rokok. Saat membeli rokok, orang tersebut menyodorkan lembaran uang pecahan 100 ribu. Kemudian, dia pun memberikan kembalian uang kepada sang pembeli rokok itu.

“Setelah saya kasih kembaliannya, tidak lama kemudian orang itu balik lagi ke saya sambil meminta penukaran uang Rp 300 ribu ke recehan dengan alasan untuk anak yatim. Lalu, saya bilang kalau recehan ga ada, adanya juga pecahan 50 ribuan, nah orang ini menjawab iya ga apa-apa,” jelasnya.

Usai ditukar, orang tersebut langsung naik motor dengan tergesa-gesa, seolah apa yang telah dilakukannya itu takut terbongkar.

“Disitulah saya mulai curiga, lalu dipanggilah suami untuk memeriksa uang pecahan 100 ribu ini dan ternyata ketiga uang itu nomer serinya sama. Kita kena tipu sebab ini semua kata suami saya,” bebernya.

Kata dia, untuk memastikan uang tersebut palsu atau tidaknya, Isah pergi ke toko milik pak Ulus guna meminta bantuan untuk diperiksa dengan alat sinar x, dan hasilnya betul bahwa uang ratusan ribu itu palsu. “Hasilnya sama, uang ini palsu,” ungkapnya.

Peredaran ini pun bukan hanya dialami olehnya, melainkan beberapa warung lainnya juga mengalami hal yang sama. “Ternyata ada 5 warung lagi di kampung saya yang jadi korban, termasuk warung pak haji Nusi dan warung kang Apih,” tutupnya.

(Heri Supriatna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here