Tuesday, 14 May 2024
HomeEkonomiWow! Buat Subsidi BBM, Uang Negara Bisa Menguap Sampai Rp400 Triliun

Wow! Buat Subsidi BBM, Uang Negara Bisa Menguap Sampai Rp400 Triliun

Bogordaily.net– Subsidi bahan bakar minyak atau disebut bisa tembus sampai Rp400 triliun. Hal tersebut diungkapkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) .

Menurut Bahlil, penyebabnya adalah ketidakpastian ekonomi global akibat perang Rusia dan Ukraina.

Bahlil menjelaskan akibat konflik Rusia dan Ukraina, saat ini harga minyak dunia terus meningkat hingga tembus US$ 100 per barel. Sedangkan asumsi di APBN kurang lebih US$ 68-70 per barel. Jika harga minyak tidak kunjung mereda, subsidi Indonesia bisa pun tembus Rp400 triliun.

“Kalau kita tidak hati-hati, maka kita akan tekor dalam melakukan subsidi terhadap selisih harga . Bahkan dalam beberapa kajian yang kami lakukan, kalau harga minyak dunia tidak turun dari US$ 100, maka subsidi kita siap-siap bisa lebih dari Rp400 triliun. Ini berdampak pada kondisi yang tidak menguntungkan,” jelas Bahlil di sela-sela acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan di Medan yang disiarkan di YouTube sebagaimana dilansir DetikFinance.

Harga energi yang meningkat menjadi salah satu pendorong inflasi negara meningkat. Ia juga menyebut inflasi di Indonesia kini mencapai 4-5% pada semester awal tahun ini. Inflasi kata dia lahir karena pangan dan energi.

“Inflasi kita di semester pertama ini sekitar 4-5%. Tidak bisa dihindari memang, karena sebagian pangan, energi impor,” ujarnya.

Meski demikian, Bahlil menyebutkan Indonesia tidak dalam kondisi krisis. Walaupun tidak bisa dipungkiri peningkatan harga energi dan pangan juga cukup membuat pemerintah was-was.

“Apakah Indonesia keluar dari krisis? Menurut saya Indonesia tidak krisis. Bahwa kita harus berhati-hati iya, karena itu respon kita terhadap ekonomi global akibat perang Ukraina dan Rusia,” jelasnya.

Problemnya menurut Bahlil memang persoalan minyak.

“Makanya kita harus cepat merubah dari fosil ke energi baru terbarukan,” imbuh dia.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here