Bogordaily.net – Kabar perselingkuhan sang istri Nicole Shanahan dengan bos Tesla Elon Musk, membuat pendiri Google Sergey Brin, membatalkan investasinya di perusahaan Elon Musk.
Dikutip dari Detik.com, setelah mengetahui aksi perselingkuhan ini, Brin meminta penasihat keuangannya menjual semua investasinya di perusahaan Elon Musk, termasuk Tesla, SpaceX, Neuralink, dan The Boring Company.
Brin yang merupakan anggota dewan Alphabet Inc., perusahaan induk Google, sebelumnya menginvestasikan US$ 500.000 atau sekitar Rp 7,49 miliar (kurs Rp 14,971) ke Tesla pada 2008.
Menurut The New York Times. Google dan Fidelity juga berinvestasi sebesar US$ 1 miliar di SpaceX pada 2015.
Kabar perselingkuhannya dengan Elon Musk menguat usai Nicole dikabarkan berpisah dengan Brin sejak akhir 2021 silam.
Kemudian Brin melayangkan gugatan cerai pada awal tahun 2022. Belakangan diketahui, alasan perceraian ini diduga akibat perselingkungan Nicole dan Elon Musk yang diketahui oleh Brin.
New York Post mengatakan, hubungan antara Elon Musk dengan Nicole semakin dekat sejak keduanya berjumpa pada sebuah pameran seni tahunan bernama Art Basel.
Kala itu, Elon Musk sudah putus dengan Grimes. Sementara, hubungan Nicole dengan Brin memburuk setelah masalah perawatan anak selama pandemi COVID-19.
Nicole Shanahan, oleh WSJ diklaim meminta harta gono gini senilai USD 1 miliar kepada mantan suaminya sebelum keduanya resmi berpisah.
Tragedi ini pun mengakhiri persahabatan panjang antara Musk dan Brin, yang sebelumnya memberikan dukungan dalam pembuatan mobil listrik selama krisis keuangan di 2008. Brin akhirnya menggugat cerai Shanahan pada awal Januari 2022.
Musk sendiri adalah orang terkaya di dunia, dengan kekayaan sekitar US$ 240 miliar atau sekitar Rp 3.593 triliun, sementara Brin berada di peringkat kedelapan, dengan US$ 95 miliar.
Selain tragedi dengan Brin ini, Musk juga tengah menyelesaikan permasalahannya dengan Twitter akibat pembatalan rencana pembelian Twitter senilai US$ 44 miliar.
Twitter melayangkan gugatan terhadap Musk demi memaksanya untuk melanjutkan rencana pembelian tersebut. Persidangan akan digelar pada Oktober 2022 mendatang.***