Friday, 26 April 2024
HomeBeritaAir Limbah New York Mengandung Virus Polio

Air Limbah New York Mengandung Virus Polio

Bogordaily.net – Air limbah Kota New York teridentifikasi adanya virus yang dapat menyebabkan , hal itu diungkapkan oleh departemen kesehatan .

Otoritas pejabat mendesak kepada masyarakat New York yang belum divaksinasi untuk dapat melakukan vaksinasi, dengan segera agar menghentikan penularan.

“Departemen Kesehatan NYC dan Departemen Kesehatan Negara Bagian New York telah mengidentifikasi virus dalam limbah di NYC, menunjukkan penularan virus secara lokal. Kami mendesak warga New York yang tidak divaksinasi untuk divaksinasi sekarang,” kata departemen kesehatan kota itu dalam sebuah pernyataan, dilansir dari RMOL, Minggu 14 Agustus 2022.

Lebih lanjut departemen kesehatan itu menambahkan dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian. Tidak ada obat untuk penyakit yang terkadang berakibat fatal ini, tetapi dapat segera dicegah dengan vaksin yang tersedia sejak tahun 1955.

Awal bulan ini, pejabat kesehatan mengatakan virus itu sebenarnya telah ditemukan di air limbah di pinggiran Kota New York sebulan sebelum pejabat kesehatan di sana mengumumkan kasus Rockland County, kasus pertama yang kembali tercatat di negara itu dalam hampir 10 tahun.

Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan pada saat itu belum jelas apakah virus itu aktif menyebar di New York atau di tempat lain di Amerika Serikat.

Sementara itu untuk mempercepat program vaksinansi pejabat New York telah membuka klinik vaksin untuk membantu penduduk yang belum divaksinasi agar bisa mendapatkan suntikannya dengan segera.

Menurut CDC vaksin yang tidak aktif () adalah satu-satunya vaksin yang telah diberikan di AS sejak tahun 2000. Ini diberikan dengan suntikan di kaki atau lengan, tergantung pada usia pasien.

dilaporkan sering tidak menunjukkan gejala dan orang dapat menularkan virus dengan mudah bahkan ketika mereka tidak tampak sakit. Tapi itu bisa menghasilkan gejala ringan seperti flu yang bisa memakan waktu hingga 30 hari untuk muncul, hingga gejala berat.

Ini dapat menyerang pada usia berapa pun tetapi mayoritas dari mereka yang paling cepat terkena dampak adalah anak-anak berusia tiga tahun ke bawah.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here