Monday, 25 November 2024
HomeBeritaBentrokan di Libya 23 Orang Tewas, 6 Rumah Sakit Rusak

Bentrokan di Libya 23 Orang Tewas, 6 Rumah Sakit Rusak

Bogordaily.net– Antarkelompok bersenjata di Tripoli, ibukota Libya terlibat bentrokan. Dilaporkan 23 orang tewas dan 140 lainnya luka-luka. Tak hanya itu, pertempuran juga merusak enam bangunan rumah sakit.

Kementerian Kesehatan Libya, mengutip dari AFP menyatakan bentrok terjadi antarkelompok rival yang salah satunya mendukung antarrezim hendak berkuasa.

Dilansir CNN Indonesia, suara ledakan dan letusan senjata api terdengar di beberapa distrik di ibu kota Libya itu sepanjang Jumat, 26 Agustus 2022 malam hingga Sabtu. Asap pun membumbung dari bangunan yang rusak terkena imbas bentrok tersebut. Ambulans kesulitan mencapai area-area tertentu akibat bentrokan tersebut.

Sementara itu misi PBB di Libya mendesak segera gencatan senjata dalam bentrok sipil tersebut.

Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) di bawah pimpinan Perdana Menteri Libya Abdulhamid Dbeibah mengatakan pertempuran pecah setelah negosiasi untuk menghindari pertumpahan darah di wilayah barat kota itu gagal.

Pemerintahan Dbeibah ditantang oleh pemerintah saingan yang dipimpin eks menteri dalam negeri Fathi Bashagha.

Dbeibah menilai bentrokan dipicu oleh pejuang yang bersekutu dengan Perdana Menteri Fathi Bashagha. Mereka menembaki konvoi di ibu kota sementara unit pro-Bashagha lainnya berkumpul di luar kota.

Ia jugajuga menuduh Bashagha mundur dari pembicaraan untuk menyelesaikan krisis di Libya.  Sebaliknya, Pemerintahan Bashagha dalam sebuah pernyataan mengatakan, mereka tidak pernah menolak pembicaraan. Justru tawarannya telah ditolak oleh Dbeibah.

Pernyataan ini tidak secara langsung menanggapi pernyataan bahwa itu terkait dengan bentrokan.

Dilansir dari Reuters, baik Dbeibah dan Bashagha telah berusaha untuk mencari opini internasional, bersumpah untuk menjaga perdamaian. Namun mereka saling menuduh menggunakan kekerasan dalam mengejar kekuasaan.

Di sisi lain peneliti dari Atlantic Council, Emadeddin Badi, memperingatkan kekerasan itu akan meningkat dan menjadi perang sipil baru di Libya.

“Jika ini tak menjadi perang yang panjang, konflik ini akan sangat menghancurkan dan kita telah melihatnya,” kata dia.

Juli lalu terjadi pula bentrok maut antar dua kelompok rival dan menewaskan 16 orang.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here