Friday, 22 November 2024
HomeNasionalBMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem di Provinsi NTB

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem di Provinsi NTB

Bogordaily.net – Bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, hingga suhu dingin masih berpotensi terjadi di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Fenomena tersebut diharapkan perlu diwaspadai karena bisa mengganggu aktivitas sehari – hari.

“Masyarakat juga tetap perlu mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem bersifat lokal seperti terjadinya angin kencang dan hujan yang terjadi secara tiba-tiba,” ujar Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat (NTB), Suci Agustisarini, Senin, 11 Agustsus 2022.

Curah hujan di wilayah Provinsi NTB pada dasarian II Agustus 2022 didominasi kategori rendah. Namun, di sebagian wilayah Lombok Barat bagian Timur, sebagian Lombok Utara, Lombok Timur, dan Lombok Tengah terjadi hujan dengan intensitas >50 mm/dasarian atau berada pada kategori menengah.

“Curah Hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Labuhan Pandan, Kabupaten Lombok tengah sebesar 130 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian II Agustus 2022 di wilayah NTB hampir seluruhnya atas normal, hanya di sebagian kecil Sumbawa, Bima, Dompu, dan Kota Bima sifat hujan berada pada kategori bawah normal,” jelas dia.

Suci mengatakan kondisi dinamika Atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi La Nina lemah. BMKG memprakirakan kondisi La Nina lemah berpotensi terus berlangsung hingga akhir tahun 2022.

Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin timuran kecuali wilayah Sumatra bagian utara hingga tengah. Terdapat pola siklonik yang terbentuk di wilayah Samudera Hindia barat Sumatera.

Sementara untuk kondisi dinamika atmosfer terakhir, menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi La Nina Lemah (indeks ENSO : -0.91). BMKG memprakirakan kondisi La Nina Lemah berpotensi terus berlangsung hingga akhir tahun 2022.

Hingga September 2022 Angin Timuran diperkirakan akan tetap aktif dan cenderung mirip dengan klimatologis. Pergerakan MJO saat ini terpantau tidak aktif di wilayah Indonesia dan diprakirakan tidak aktif hingga awal Agustus 2022.

Prediksi anomali OLR secara spasial menunjukkan potensi pertumbuhan awan di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator hingga awal September 2022.

“Rata-rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori hangat yang diprakirakan kondisi hangat akan menguat hingga Oktober 2022,” katanya.

BMKG juga menyatakan, peluang curah hujan pada dasarian II Agustus 2022 sudah semakin berkurang. Peluang curah hujan dengan intensitas 80 persen.

Sedangkan peringatan dini kekeringan Meteorologis pada level awas terdapat di Kabupaten Dompu yaitu di wilayah Kecamatan Kilo, Kabupaten Sumbawa yaitu di Kecamatan Buer. Level siaga terdapat di Kabupaten Bima yaitu di Kecamatan Lambitu, Parado dan Sanggar, Kota Bima yaitu di Kecamatan Raba, dan Kabupaten Sumbawa yaitu di Kecamatan Batulanteh dan Moyohulu.

“Masyarakat juga diimbau untuk dapat mengantisipasi terjadinya potensi kekeringan dengan membuat tampungan air terutama pada wilayah yang rentan akan bencana kekeringan,” katanya.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here