Bogordaily.net – Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dapil Jawa Barat, Budhy Setiawan menyebutkan bahwa, dinamika politik merupakan contoh yang tidak baik bagi masyarakat.
Hal tersebut ia ungkapkan usai melaksanakan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Pasar Pakuan Jaya, Kota Bogor, pada Rabu 3 Agustus 2022.
“Oh iya dinamika di politik itu memang sering kali menjadi contoh yang tidak baik memang, terhadap kondisi masyarakat,” kata Budhy Setiawan kepada wartawan, pada Rabu 3 Agustus 2022.
Seringkali, kata Budhy, dinamika politik dilihat oleh masyarakat, yang mana menunjukan perbedaan-perbedaan termasuk tokoh-tokoh politik.
“Para tokoh-tokoh politik, pejabat negara, sama-sama belajar untuk menerapkan dan menilai kembali nilai-nilai kebangsaan, semua sama-sama belajar,” tambahnya.
Namun meski demikian, Budhy menyampaikan sebelumnya saat sambutan dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan bahwa, semuanya harus menjunjung tinggi nilai keberagaman, yang mana sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Untuk diketahui, dinamika politik, dapat diartikan sebagai gambaran seberapa jauh proses politik yang berlangsung mampu nilai-nilai demokrasi dan akuntabilitas.
Dinamika politik memberi pandangan bahwa seni dan budaya lokal merupakan medium untuk mengekspresikan aspirasi dan kepentingan politik yang sangat penting bagi komunitas lokal.
Sensitifitas terhadap informalitas masyarakat merupakan cara dalam memahami dinamika politik. Hal yang mempengaruhi dan sering muncul dalam dinamika politik adalah money politics (politik uang) yang semakin ternormalisasi sebagai tatanan baku dalam dinamika politik.
Sedangkan dinamika politik di Indonesia dewasa ini sudah mulai menghangat menjelang pergantian kepemimpinan nasional dalam tahun 2024.
(Muhammad Irfan Ramadan)