Bogordaily.net – Steak merupakan hidangan yang populer dan dikenal oleh masyarakat dari berbagai belahan dunia. Hal pertama yang harus diketahui adalah tingkat kematangan. Dalam penyajiannya, steak disajikan dalam beberapa tingkat kematangan.
Steak didefinisikan sebagai “a thick, flat piece of meat or fish, especially meat from a cow”, yang artinya potongan tebal daging atau ikan (biasanya daging sapi).
Di Indonesia, ada beragam steak yang umum disajikan, mulai dari steak ayam, steak sapi, steak salmon, dan beberapa jenis steak lainnya. Walaupun memiliki beberapa variasi, namun steak yang paling banyak dikonsumsi adalah yang terbuat dari daging sapi.
Umumnya, steak disajikan dengan kentang dan sayuran. Ketika ingin mengunjungi restaurant steak, ada baiknya jika Anda mengetahui terlebih dahulu beberapa hal di bawah ini.
Berbeda dengan orang Barat, orang Indonesia tentu punya teknik masak tersendiri yang lebih disukai. Adapun teknik memasak steak yang disukai orang Indonesia adalah pada tingkat penyajian medium well atau welldone.
Setidaknya terdapat lima tingkat kematangan daging dalam proses memasak steak. Berikut adalah 5 tingkat kematangan steak yang perlu diketahui.
1. Rare
Di tingkat ini, 80% dari potongan daging belum matang dan berwarna merah. Rare merupakan tingkat kematangan steak paling rendah dimana suhu bagian dalam daging sebesar 50-55 derajat celcius. Daging dengan tingkat kematangan rare memiliki tekstur yang lembut dan juicy.
2. Medium rare
Pada tingkatan yang berada satu tingkat di atas rare, daging steak telah matang di bagian luar, tetapi masih mentah pada bagian tengah. Tingkat kadar air pada medium rare biasanya masih dapat dirasakan. Adapun tekstur daging pada tingkat medium rare cenderung empuk dan lembut.
3. Medium
Di tingkat ini, bagian daging yang mentah hanya sebesar 40%, dan suhu bagian dalam daging sekitar 60-65 derajat celcius. Tingkat kematangan ini merupakan standar kelezatan steak di berbagai negara, termasuk negara Indonesia.
Tingkat kematangan daging steak yang keempat adalah medium well. Pada tingkat kematangan ini, daging sapi sudah hampir matang, dan menyisakan sekitar 20% daging mentah, dengan suhu bagian dalam daging berkisar antara 68-74 derajat celcius. Tingkat kematangan ini juga digemari di Indonesia.
4. Medium well
Tingkat kematangan medium well adalah perpaduan antara daging yang cukup empuk dan sisa-sisa juicy yang masih terasa. Pada tingkatan ini, warna merah daging telah tersisia sedikit di bagian tengah.
5. Well Done
Tingkat kematangan paling tinggi dan terakhir adalah well done. Di tingkat ini, daging dimasak hingga matang secara menyeluruh dan tidak menyisakan warna merah di bagian dalam daging.
Karena matang sempurna, maka daging akan memiliki tekstur yang lebih keras dibandingkan dengan tingkatan lainnya dan tidak selembut daging dengan tingkat kematangan lainnya.***