Friday, 24 May 2024
HomeKabupaten BogorMelihat Ritual Adat 'Ngahiji Ngajadi Hiji' di Desa Malasari Bogor

Melihat Ritual Adat ‘Ngahiji Ngajadi Hiji’ di Desa Malasari Bogor

Bogordaily.net–  Kabupaten Bogor merupakan salah satu desa yang memegang teguh budaya. Salah satunya perayaan adat Seren Taun merupakan bentuk dari Perayaan Tahun Baru Islam pada tanggal 1 Muharam tahun Hijriah. Upacara adat tersebut dapat diartikan sebagai penyerahan hasil panen yang baru dilewati serta memohon berkah dan perlindungan kepada Allah pada musim berikutnya.

Masyarakat adat , Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor tahun ini mengusung tema seren taun, “ngahiji ngajadi hiji”. Prosesi helaran Seren Taun yang digelar sejak tanggal 4-6 Agustus 2022 berlangsung khidmat penuh nilai-nilai spiritual.

Menurut Kasepuhan Malasari, Abah Udin Saepudin mengungkapkan, helaran ini intinya sebagai ajang silaturahmi mendekatkan antar keluarga dan persaudaraan, termasuk  mensyukuri hasil pertanian.

“Ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak, yang nantinya dapat saling memberi, saling mengasihi, dan saling menyayangi, silih asah, silih asih, silih asuh itu yang jadi faktor utamanya, Insyaa Allah jika sudah saudara-saudara bersatu, seikatan, setujuan, yakin negara pasti aman sejahtera, aman sentosa, itulah faktor utamanya,” ujarnya.

Selain itu Salah satu tokoh masyarakat atau tokoh adat , Sukendar menyampaikan, helaran Seren Taun kasepuhan Malasari tahun ini juga digelar Rembug Petani yang dilanjutkan dengan pemberian bibit. Bahkan, masyarakat adat di Malasari juga telah berhasil menjaga ketahanan pangan dengan memanfaatkan kekayaan alam secara bijak dan kearifan lokal yang dimiliki.

“Rembug petani ini memang baru beberapa tahun kita lakukan karena Seren Taun juga erat kaitannya mengelola pertanian, masyarakat adat kasepuhan Malasari ini kan mayoritas memang petani,” jelasnya.

Sementara, lanjut Sukendar, tidak terlepas dari adanya kendala, yang paling signifikan di kita ini kalau bicara mengenai isu pertanian, berkaitan dengan masalah hama terutama hama babi, kera, termasuk juga burung.

“Jadi kita akan coba bedah, kita juga akan coba padukan dengan program pemerintah nanti kita akan minta pendapat, bagaimana isu yang berkembang berkaitan dengan masalah pertanian ini sesuai dengan harapan,” pungkasnya.(Albin Pandita)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here