Bogordaily.net – Bandara Canberra Australia ditembaki oleh seorang pria tua yang sudah berusia 63 tahun.
Beberapa peluru menyasur ke dalam ruang tunggu Bandara Canberra, Australia. Beruntung tak ada korban dalam peristiwa yang terjadi pada hari Minggu (4 Agustus 202 siang.
Pelakunya adalah Ali Rachid Ammoun. Dia langsung ditangkap dan diajukan ke pengadilan pendahuluan dan akan menjalani pemeriksaan kesehatan mental.
Menurut polisi, pada saat kejadian Ammoun tiba di bandara sekitar pukul 13:20 dan duduk di kursi dekat meja check-in di lantai pertama.
Sekitar pukul 13.25, kata polisi, pelaku mengeluarkan senjata api dan melepaskan sejumlah tembakan ke jendela gedung.
Petugas Kepolisian Federal Australia yang bertugas di terminal bandara berhasil menangkap Ammoun.
Bandara dievakuasi dan pesawat di-grounded selama sekitar tiga jam saat polisi berusaha mengamankan daerah tersebut dan memastikan bahwa Ammoun bertindak sendiri.
Bandara Canberra kembali beroperasi normal sekitar pukul 17.00, dengan penerbangan dilanjutkan tak lama kemudian.
Dalam persidangan pendahuluan hari ini, Ammoun dihadirkan melalui sambungan video di Pengadilan Magistrates ACT (Kawasan Ibu Kota Canberra).
Dia menghadapi tiga dakwaan, termasuk melalukan penembakan, memiliki senjata revolver Smith dan Wesson, dan dengan sengaja melepaskan tembakan yang menyebabkan orang lain ketakutan.
Dalam persidangan ini, satu-satunya permintaan terdakwa adalah agar ABC News dikeluarkan dari ruang sidang.
Hakim Robert Cook menolak permohonan tersebut, dengan mengatakan bahwa itu adalah pengadilan terbuka.
Ammoun tidak mengajukan permohonan tahanan luar, dan akan menjalani pemeriksaan kesehatan mental di Alexander Maconochie Centre.
Akibat perbuatannya,tiga kaca jendela ruang tunggu bandara berlubang dan retak meski panelnya tetap di tempatnya.
Reporter ABC News Lily Thomson, yang kebetulan berada di bandara pada saat kejadian, mengatakan dia mendengar ledakan keras dan kemudian melihat orang berlarian.
“Saya pikir orang-orang ini sedang mengejar penerbangan mereka,” katanya.
Dia menyadari ada yang tidak beres ketika orang-orang mulai berteriak “lari”.
Menurut Dave Craft dari kepolisian setempat, tak lama setelah tiba di bandara, pelaku langsung melakukan aksinya.
“Setelah sekitar lima menit, pria ini tiba-tiba mengeluarkan senjata api dan melepaskan sekitar lima peluru,” jelasnya.
“Dari apa yang saya lihat dari TKP, pria itu melepaskan tembakan ke arah kaca di dalam terminal.Tidak ada tembakan yang diarahkan ke penumpang atau staf,” tambahnya.
“Kami belum tahu apa motifnya. Pada tahap ini, menurut pemahaman kami, pria itu tiba di bandara dan tidak melalui proses pemeriksaan untuk penerbangan,” katanya.
Kasus ini akan disidangkan kembali pada 5 September.***
Sumber: suara.com