Bogordaily.net – Keberadaan BisKita Transpakuan Kota Bogor sebetulnya cukup membantu terutama bagi warga Bogor dalam bepergian. Namun, aksi sopir BisKita yang ugal-ugalan membuat masyarakat resah dan membuat penumpang menjadi kapok untuk menaikinya.
Salah satu pengguna transportasi BisKita Transpakuan Kota Bogor rute Koridor 1 Terminal Bubulak – Ciawi, Ja’far misalnya. Ia mengaku trauma naik BisKita karena pengemudinya yang ugal-ugalan.
Ja’far bersama temannya saat itu ingin ke Pandu Raya dan naik BisKita Transpakuan dari Terminal Bubulak koridor 1. Ia lalu turun di halte Disdik Kota Bogor karena halte tersebut paling dekat untuk transit.
“Kemudian saya melanjutkan naik Biskita koridor 6 mau menuju arah Pandu Raya. Saat naik BisKita di daerah Pandu Raya sopirnya ugal-ugalan, bawanya ngebut dan zig-zag sampai tujuan. Temen aku takut banget, aku bersama temen baru pertama kali naik, kemudian temen aku sampai bilang kapok tidak mau naik lagi,” kata Ja’far saat ditemui di halte DPRD Kota Bogor, Kamis 25 Agustus 2022.
Berbeda dengan Ja’far, penumpang Biskita lainnya, Dhamar justru menyoroti keterlambatan jadwal keberangkatan BisKita.
“Menunggu biskita yang suka lama datangnya, mungkin armadanya yang kurang atau ada jadwal keberangkatannya ya,” kata Dhamar saat ditemui di halte SMPN 5.
Selain itu, dirinya juga mengeluhkan kondisi di dalam BisKita saat jam sekolah usai. Ia mengaku, merasa tidak nyaman karena anak sekolah suka bercanda dengan temannya.
“Saya menyarankan juga untuk fasilitas kursinya bisa ditambahin lagi. Apalagi kalau sedang penuh, itu berdesakan sambil berdiri,” ujarnya.
Sementara itu beberapa waktu lalu, tujuh supir BisKita Transpakuan Kota Bogor kedapatan melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga diberikan sanksi tegas berupa pemecatan.
Manager Biskita Transpakuan, Gery Widiana Lutpi mengatakan pemecatan terhadap sopir atau pramudi BisKita Transpakuan lantaran tidak menjalankan SOP yang sesuai ketentuan bahkan sampai terjadi pelanggaran lalu lintas atau kecelakaan.
“Untuk saat ini pengemudi yang sudah melalui proses pemecatan ada sekitar 7 orang dari per tanggal 24 Januari 2022, pelanggarannya kebanyakan kecelakaan. Nah kita tidak bisa mentolerir hal seperti itu karena BisKita di Kota Bogor tujuanya untuk memberikan pelayanan, jadi tidak bisa juga pengemudi ini mengendarai kendaraan sampai merugikan pihak lain,” ujar Gery saat ditemui Bogordaily.net di Terminal Bubulak.
Pemecatan pramudi Biskita Transpakuan tidak serta merta langsung diberikan sanksi tersebut. Melainkan, kata Gery, sebelumnya sang pramudi diberikan terlebih dahulu surat teguran atau SP 1 sampai 3 dari manajemen.
“Kalau masih melanggar juga, baru kita tindak tegas berupa pemecatan. Setiap unit Biskita kan ada CCTV-nya jadi dari situ kita bisa liat kronologi kejadiannya dan bisa ambil analisa secara objektif dengan pengemudi. Kalau memang terbukti membuat pelanggan baik itu pelanggan kecil atau besar tetap ada sanksinya,” ungkapnya.
Disinggung soal SOP pramudi jika terjadi kecelakaan saat mengendarai unit BisKita Transpkauan, Gery mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tim khusus (timsus) untuk menangani permasalahan-permasalahan kecelakaan yang dialami pramudi Biskita Transpakuan.
Apalagi, persoalan kecelakaan menjadi salah satu konsen utama dari pihak manajemen Biskita Transpakuan. Sebab, menyangkut sisi kemanusiaan dan sebagainya.
“Ketika terjadi satu kesalahan baik itu ringan maupun berat, pengemudi itu harus berhenti dulu sambil melapor situasinya. Kemudian nanti timsus laka dari Biskita akan langsung meluncur ke TKP untuk mengurus kejadianya dan segala macam kebutuhannya, dengan tujuan agar sisi kemanusiaannya teratasi dengan cepat, terus yang kedua penumpang yang ada di dalam bus bisa tetap melanjutkan perjalanan,” bebernya.
Gery menghimbau kepada masyarakat khususnya di Kota Bogor untuk tidak khawatir dan berprasangka lain kepada pramudi-pramudi Biskita Transpakuan. Terlebih, pramudi Biskita ini sudah memiliki sertifikasi yang jelas dan menjalan SOP dengan sebaik-baiknya.
(Ibnu Galansa Montazery/Riyaldi)