Bogordaily.net– Harga tiket pesawat belakangan kembali mahal. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun meminta maskapai penerbangan untuk melakukan upaya efisiensi dan inovasi untuk mengelola harga tiket pesawat lebih terjangkau misalnya dengan memberi diskon.
“Melakukan efisiensi, memberikan diskon dan tarif yang lebih murah di waktu-waktu tertentu, dan inovasi-inovasi lainnya,” ujar Menhub dalam keterangan di Jakarta, Minggu 21 Agustus 2022 sebagaimana dilansir Suara.com.
Kemudian upaya lainnya yakni melakukan bersama antara pemda dan maskapai dan penumpang untuk memaksimalkan keterisian penumpang di waktu-waktu tertentu.
Contoh kata Budi, di hari kerja, pada siang hari, biasanya okupansi rata-rata hanya 50 persen. Maskapai harus mempromosikan diskon atau menurunkan harga karena permintaan yang rendah.
Di lain pihak, masyarakat bisa memanfaatkan waktu-waktu tersebut untuk mendapatkan tiket yang lebih murah.
“Sehingga tingkat keterisian penumpang akan semakin meningkat dan harga tiketnya stabil, dan secara kumulatif pendapatan maskapai meningkat dan akan memberi ruang agar tidak mengenakan tarif batas atas pada waktu puncak,” imbuh Menhub.
Jurus ketiga yaitu, Menhub mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bisa menghilangkan atau menurunkan pajak pertambahan nilai (PPN) avtur menjadi 5 persen.
Sebab, avtur mempengaruhi biaya operasional penerbangan sekitar 40% lebih. Terlebih untuk pesawat kecil seperti propeller yang melayani daerah-daerah pelosok.
“Kami akan mengusulkan kepada Kementerian Keuangan terkait hal ini. Kalau semua upaya ini bisa dilakukan, diharapkan dapat menstabilkan harga tiket antara 15-20 persen,” katanya.***