Bogordaily.net– Penemuan kuburan paket bantuan sosial (bansos) berupa beras dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di lahan tak jauh dari gudang JNE, Jalan Tugu Jaya, Kelurahan Tirta Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok terus menyedot perhatian.
Warga yang diminta pihak JNE untuk menggali lubang, Nanang mengaku bansos tersebut dikubur sekitar tahun 2020.
Saat itu, kata Nanang, ia melakukan penggalian lubang dengan lebar dua meter dan kedalalman 1,5 meter bersama rekannya yang bernama Rusdi. Awalnya, Nanang diminta untuk menggali lubang dari rekannya yang bernama Dadung. Pihak JNE menghubungi Dadung untuk mencari tenaga menggali septic tank.
“Saya awalnya dikasih orderan dari teman, namanya Pak Dadung untuk gali septic tank, ya sudah,” kata Nanang di lokasi, sebagaimana dilansir Suara.com, Senin, 1 Agustus 2022.
“Intinya minta cari tenaga. Saya enggak siap tenaga, saya cari teman. Dia (Nanang) mau,” tambahnya.
Nanang lalu menggali bersama rekannya bernama Rusdi secara manual menggunakan pacul, pengki, dan garpu selama dua hari.
Sementara itu Ketua RT 10 RW 03, Sugeng mengatakan, pihaknya sama sekali tidak mengetahui adanya paket bansos yang ditimbun tersebut. Selaku pimpinan lingkungan, dia baru tahu adanya temuan paket bansos yang diduga ditimbun tersebut dari berita.
“Kalau kami sendiri di lingkungan Tirtajaya, kami tidak tahu. Saya tahu dari Youtube,” kata Sugeng.
Menurut Sugeng, pihaknya tidak pernah melihat atau mengetahui adanya aktivitas mencurigakan di lahan tersebut. Sebelumnya, lahan itu memang kerap dijadikan lahan parkir untuk mobil milik gudang JNE.
“Di sini mobil penuh, jadi warga tidak tahu. Ketua lingkungan jadi tidak tahu kalau di sini ada aktivitas mencurigakan. Ini tempat parkir JNE, jadi kami tidak tahu. Bukan kami tidak memperhatikan lingkungan, kami cukup waspada jadi kami tidak tahu persis,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan Polisi telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok terkait temuan tersebut. Dari hasil kordinasi dengan Dinsos Kota Depok, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyebut Dinsos Kota Depok tidak pernah menggunakan jasa JNE untuk pengiriman bahan sembako untuk wilayah Kota Depok.
Polisi masih terus menyelidiki temuan beras bansos yang ditimbun itu dan akan memintai keterangan sejumlah pihak terkait.
Sementara itu di sisi lain, pihak JNE buka suara terkait temuan berkarung-karung beras bansos di tanah lapang Kelurahan Tirtajaya, Sukmajaya, Depok.
VP of Marketing JNE Express, Eri Palgunadi mengatakan temuan beras bansos di Depok merupakan barang rusak dan mengklaim tak ada pelanggaran.
“Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak,” kata Eri dalam keterangan resminya dikutip Detik.com.***
(Riyaldi Suhud)