Tuesday, 7 May 2024
HomeBeritaHidung Tersumbat dan Batuk Juga Bisa Jadi Gejala Cacar Monyet

Hidung Tersumbat dan Batuk Juga Bisa Jadi Gejala Cacar Monyet

Bogordaily.net–  Kasus dikabarkan telah masuk Indonesia dan menjadi kasus pertama. Salah satu yang dialami penderita adalah ruam atau lesi di kulit akibat infeksi. bukan cuma ruam.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sebagaimana dilansir Suara.com, mencantumkan umum lain seperti pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk.

Pakar penyakit menular di University of California, Davis Medical Center, Sarah Waldman, MD mengatakan infeksi dapat dimulai lebih cepat daripada yang disadari orang terinfeksi.

Masa inkubasi virus lebih lama dari flu atau varian Covid-19 Omicron. Bila flu atau Omicron membutuhkan rata-rata dua atau tiga hari, virus penyebab cacar monyet lebih lama dari itu. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan masa inkubasi cacar monyet antara 6-13 hari dan terkadang hingga 21 hari. Namun data menunjukkan masa inkubasi dapat lebih pendek.

“Selama periode inkubasi ini, seseorang yang terkena cacar monyet tidak akan tahu mereka sakit,” kata Waldman seperti dikutip dari Health.

Mayoritas pasien atau sekitar 60 persen akan mengalami semacam pilek atau flu pada awalnya. Pada beberapa kasus, pasien mengalami nyeri, merasa tidak enak badan, dan sedikit kehilangan nafsu makan, ungkap pakar penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, William Schaffner, MD.

Menurut Schaffner, meskipun antara satu orang dan lainnya dapat mengalami cacar monyet secara berbeda, seperti flu akan hilang dalam beberapa hari. Setelahnya, mereka mungkin mulai melihat ruam atau lesi bermunculan.

Namun, CDC menyatakan, beberapa orang mungkin mendapatkan ruam atau lesi terlebih dahulu, diikuti oleh lain. Sementara orang lainnya mungkin hanya mengalami ruam.

Sementara itu selama dua sampai empat minggu setelah masa inkubasi awal, seseorang yang terinfeksi cacar monyet akan melihat lesi terbentuk pada tubuhnya. Menurut CDC, lesi pertama terbentuk di lidah atau di mulut. Namun, tidak semua infeksi cacar monyet termasuk tahap ini.

Tahap pertama lesi cacar monyet pada tubuh disebut tahap makula. Pada tahap ini, benjolan pada tubuh baru terbentuk, memerah atau berubah warna. Setelah itu benjolan menjadi sedikit terangkat dan ini disebut tahap papula.

Setelah lesi terangkat, akan terisi cairan bening dan menjadi seperti lepuh, yang dikenal sebagai tahap vesikular.

“Itu bukan jenis lepuh tipis yang didapatkan dari goresan di kulit atau cacar air,” kata Schaffner.

Cairan bening di dalam lesi kemudian akan berubah menjadi buram atau kekuningan yang disebut umbilikasi dan ini masuk tahap pustula.

Infeksi mulai sembuh segera setelah pustula mulai berubah menjadi koreng. Proses ini dapat memakan waktu beberapa minggu, tetapi pada akhirnya kulit baru yang sehat akan tumbuh di bawah tempat lepuh berada dan keropeng akan terlepas. Pada titik ini, infeksi cacar monyet sudah berakhir.

Orang-orang paling berisiko menularkan virus ketika mereka memiliki lesi, lalu melakukan kontak kulit-ke-kulit dengan orang lain, atau jika seseorang menginfeksi suatu benda lalu menularkan virus ke orang lain.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here