Bogordaily.net– Rumah Kucing milik Dita Agusta di Kampung Pabuaran, Desa Pabuaran Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor sejak 2014 silam hingga kini masih terus memberikan perhatian kepada ratusan kucing lokal yang terlantar.
“Berdiri tahun 2014 dan awal membawa Kucing sekitar 30 ekor. Alasannya karena menurut saya dengan berpindah bareng keluarga sudah sepantasnya kami memberi rumah bagi kucing liar,” kata Pemilik Rumah Kucing Parung Dita Agusta ketika ditemui wartawan, Jumat 19 Agustus 2022.
Dita menjelaskan saat ini sudah ada sekitar 600 ekor lebih dan pihaknya juga berusaha mencarikan adopsi bagi kucingnya.
“Prioritas kucing terlantar yang sudah tidak aman di lingkungan luar dan untuk biaya murni dari bantuan semua pihak dalam sehari menghabiskan Rp1 juta buat makan termasuk vitamin juga,” katanya.
Selain itu Dita mengaku memberlakukan sistem adopsi tetapi dengan syarat tertentu dan kriteria pemiliknya barunya.
“Kita juga pernah menemukan kucing yang sudah tidak terurus sampai anaknya meninggal di dalam kandungan karena awalnya sempat tertabrak oleh mobil tapi induknya selamat dan sampai sekarang sudah sehat dirawat di rumah kucing,” jelas Dita.
Untuk perawatan khusus kucing yang sakit kata Dita dilakuan di klinik hewan sekaligus mitra Rumah Kucing Parung.
“Di sini kami rawat dengan diberikan makanan dan vitamin dibantu 7 pegawai setiap hari mengurus ratusan kucing liar,” jelasnya.
Lebih lanjut ketika ditanyai kasus pembunuhan kucing di wilayah Bandung oleh seorang Brigjen TNI menurutnya merupakan tindakan tak manusiawi.
“Padahal hak hidup dengan hewan sama, itulah masih banyak orang yang tidak punya rasa kemanusiaan dan empati terhadap makhluk hidup,” tegasnya.
Lebih lanjut ia pun akan terus bekerja keras dan fokus memperhatikan kehidupan kucing liar sebab masih banyak yang menganiaya di luar sana.
“Saat ini bisa diperkarakan mudahan bisa jadi efek jera bagi pelaku tersebut atas perlakuan terhadap kucing,” katanya. (Ruslan)