Wednesday, 24 April 2024
HomeKabupaten BogorMahasiswa KKM IUQI Adakan Seminar Parenting di Desa Bantarsari

Mahasiswa KKM IUQI Adakan Seminar Parenting di Desa Bantarsari

Bogordaily.net – Mahasiswa KKM Bogor kelompok 23 Desa Bantarsari mengadakan kegiatan seminar parenting bertemakan “Menjadi Orang Tua Hebat Pahlawan Anak” di Mushola Utsman Bin Affan RT 03/RW 02, Kabupaten Bogor, Sabtu 20 Agustus 2022.

Kegiatan tersebut mengundang orang tua dari beberapa Paud dan MI/SD Desa Bantarsari Bogor.

Ketua pelaksana Yunita Rosmalia mengatakan, bahwa tumbuh kembang anak ibarat pohon yang akan tumbuh dan berbuah, jika menanam bibit secara baik, maka tumbuh dan ber buahnya pun bagus.

“Ada juga dinamakan dengan masa Golden Age, dimana orang tua harus memperhatikan masa emas ini yaitu dari mulai usia 0-7 tahun,” kata Yunita Rosmalia, Sabtu 20 Agustus 2022.

Kemudian pemateri seminar parenting Siti Aisah, S.P., M. Pd menambahkan, bahwa orang tua zaman now setiap hari tidak lewat dari media sosial, sehingga tantangannya lebih berat.

Orang tua zaman now hafal lambang-lambang media sosial (Tiktok, YouTube, Instagram, WhatsApp dan lain sebagainya). Tetapi, lambang lain dalam pendidikan seperti Garuda rata-rata orang tua tidak hafal.

“Data pengguna internet di Indonesia tahun 2022 ada 77 persen pengguna, 23 persen bukan pengguna. Dan juga banyak tantangan seperti anak kecanduan HP. Berdasarkan hasil survey di RSJ (Rumah Sakit Jiwa) terdapat 104 anak yang rawat inap, itu disebabkan oleh gadget,” terangnya.

Siti Aisah juga memberikan solusi dengan cara jangan biasakan anak diberi gadget, ini menjadi pembelajaran untuk para orang tua juga jangan main gadget di depan anak.

“Bagaimana menjadi orang tua hebat zaman sekarang mendidik anak sesuai zamannya adalah memilih instan dibanding berjuang, kritis (jika orang tua melarang sesuatu, harus diberikan penjelasanya), tergantung kepada gadget – asosiasi – rentan mentan illnes (ajarkan anak berkumpul dengan teman, bermain edukasi, meminta tolong, memaafkan dan lain sebagainya) dan perilaku Impulsif bertindak sesuka hati tanpa memikirkan akibat,” jelasnya.

Kemudian masih kata Siti Aisah, Konsisten. Dimana anak ajak sharing dan cerita kesehariannya, nuat aturan kebersihan dan kerapihan rumah, tawarkan tugasnya, jangan orang tua yang nyuruh, dan jangan ambil alih tugasnya jika anak tidak mengerjakan, caranya dengan menanyakan tugas siapa.

“Ajarkan anak agar tidak melakukan hal-hal yang negatif, konsisten dengan hal-hal yang positif (Menolong, memaafkan, meminta maaf dan lain sebagainya),” tegasnya.

Selanjutnya pendengar bukan otoriter, Jadi, pendengar anak yang baik, dan ajak ngobrol baik-baik sesuai dengan apa yang anak rasakan (Jika kalian tidak terbiasa mendengar mereka, maka kedepannya anak kalian akan seperti itu pula).

Lanjutnya, orang tua bukan pemberes masalah. Jangan orang tua yang menyelesaikan masalah tapi ajarkan anak menyelesaikan masalah sendiri, mendidik untuk bertanggung jawab dan mandiri.

“Anak adalah amanah bagi orang tua, maka orang tua harus bertanggung jawab terhadap amanah yang Allah berikan dan jadikan ibadah. Kita yang meminta mereka hadir, bukan dia yang meminta untuk hadir,” pungkasnya*

(Albin)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here