Friday, 19 April 2024
HomeBeritaMengenal Sultan Hamengkubuwana IX, Bapak Pramuka Indonesia

Mengenal Sultan Hamengkubuwana IX, Bapak Pramuka Indonesia

Bogordaily.net–  Hari Indonesia diperingati tanggal 14 Agustus setiap tahunnya. Pada tahun 2022 ini, tanggal 14 Agustus jatuh pada hari Minggu besok. Peringatan Hari Indonesia biasanya diadakan upacara bendera dan mengingat sejarah serta bapak Indonesia. Lalu, siapa bapak Indonesia?

Dikutip Suara.com dari factsofindonesia.com, bapak Indonesia adalah Sultan Hamengkubuwana IX yang lahir di Yogyakarta, 12 April 1912 dan meninggal di Washington DC, 2 Oktober 1988.

Ia adalah seorang sultan yang memerintah di Yogyakarta (1940-1988) dan Gubernur Yogyakarta pertama sejak Kemerdekaan Indonesia.

Dia juga merupakan wakil presiden kedua (1973-1978) dan dikenal sebagai Sultan Yogyakarta yang paling lama memerintah, dengan masa jabatan 44 tahun.

Sementara itu Sri Sultan Hamengkubuwono IX dikenal sebagai seorang sultan yang menentang kolonialisme Belanda dan memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia. Selama masa kolonialisasi Jepang, Sultan melarang pengiriman pekerja romusha (kerja paksa) dengan membangun proyek irigasi lokal, di Yogyakarta, proyek irigasi lokal itu sampai sekarang dikenal dengan nama Selokan Mataram.

Ia dan Paku Alam IX dari Surakarta adalah penguasa pertama yang bergabung dengan Republik Indonesia. Ia juga mengajak Presiden (Soekarno) untuk memerintah dari Yogyakarta sejak Jakarta dikuasai oleh Belanda selama masa agresi militer tahun 1947.

Sultan Hamengkubuwono menyumbangkan kekayaan pribadinya sebanyak 6 juta gulden untuk memulihkan ekonomi Nasional pada awal Kemerdekaan. Dia juga membantu Jenderal Sudirman untuk berperang melawan Sekutu dengan mengirimkan logistik dan senjata secara diam-diam.

Pada 2 Oktober 1988, ia meninggal di George Washington University Medical Centre, AS karena serangan jantung. Ia dimakamkan di makam Sultan Mataram di Imogiri, Yogyakarta.

Sementara itu dahulu uang 10.000 rupiah menampilkan gambar Hamenkubuwono IX dan berkemah. Itu adalah salah satu bukti bahwa Hamengkubuwono IX telah aktif bersama sejak zaman pemerintah kolonial Belanda dan terus menjaga gerakan tersebut begitu Indonesia merdeka.

Pada tahun 1968, Hamengkubuwono IX terpilih sebagai Kepala Gerakan Kepanduan nasional. Ia juga dianugerahi Serigala Perunggu, satu-satunya pembedaan organisasi dunia Gerakan , yang diberikan oleh Komite Kepanduan Dunia untuk layanan luar biasa kepada Kepanduan dunia, pada tahun 1973.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here