Friday, 3 May 2024
HomeNasionalMengulik Asal Muasal Istilah "Buaya Darat"

Mengulik Asal Muasal Istilah “Buaya Darat”

Bogordaily.net darat adalah yang digunakan untuk menggambarkan sikap tidak setia seorang laki-laki kepada perempuan. Padahal kenyataannya merupakan binatang reptil yang memiliki sifat setia kepada pasangan. Lalu darimana darat?

jantan terkenal setia karena hanya memiliki satu pasangan untuk seumur hidupnya meskipun betina akan mati lebih dahulu. Selain itu, sendiri menjadi simbol bagi masyarakat Betawi yang diberikan sebagai seserahan dalam acara perkawinan dalam bentuk roti.

Roti buaya yang diberikan merupakan gambaran dari harapan agar pasangan pengantin yang akan mengarungi bahtera rumah tangga akan langgeng hingga maut memisahkan. Selain itu, buaya juga melambangkan kekuatan. Harapannya, rumah tangga yang akan dibangun mampu menghalau berbagai macam cobaan dengan tangguh.

Namun, kenapa setiap kali ada seorang lelaki yang memiliki imej tidak setia mendapat julukan buaya darat? Bukankah ini tidak adil bagi buaya jantan yang terkenal super setia?

Seorang lelaki yang sudah mendapatkan julukan buaya darat teridentifikasi memiliki sifat yang mudah merayu dan memuji wanita, mudah mengungkapkan cinta kepada banyak wanita, tidak serius dalam menjalin hubungan, dan mendekati banyak wanita.

Buaya merupakan hewan amfibi yang bisa hidup di air dan darat. Ada yang menyebutkan di air buaya merupakan hewan yang setia pada pasangannya. Namun, ketika di darat, buaya dapat ‘memangsa' buaya betina lain yang bukan pasangannya.

Namun, ternyata ada kisah sejarah yang menyebabkan buaya darat identik dengan sifat negatif. Mengutip dari majalah.tempo.co.id, buaya darat sudah muncul sejak 1871. Kisah ini bermula dari Soronganyit, Jember, Jawa Timur. Di Soronganyit terdapat tambak buaya yang memiliki jadwal sangat ketat, yaitu kapan buaya harus ada di dalam air dan kapan ada di darat.

Suatu hari, tiba-tiba satu ekor jantan dikabarkan menghilang. Banyak warga yang takut buaya tersebut lepas dan memangsa masyarakat sekitar. Setelah tiga bulan, buaya tersebut ditemukan sedang bersama buaya betina yang bukan pasangannya. Umur buaya betina tersebut masih seumuran anak buaya. Banyak warga yang kesal dan mengumpat: “Dasar Buaya!”

Sejak saat itu, ketika ada lelaki yang memiliki hubungan gelap dengan perempuan yang bukan pasangannya, selalu dikatakan sebagai buaya darat.(*)

(Riyaldi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here