Bogordaily.net– Prayut Chan-o-cha diberhentikan sementara dari jabatannya sebagai Perdana Menteri (PM) Thailand. Penangguhan ini dilakukan setelah pihak oposisi menggugat masa jabatannya yang dinilai telah usai.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan Prayut masih menjabat sebagai menteri pertahanan. Prayut dinilai sudah mencapai akhir periode kekuasaan yang diatur hanya selama delapan tahun dalam konstitusi.
Sebagaimana dilansir CNN Indonesia hal itu disebabkan jika menghitung jabatan Prayut sebagai pemimpin junta, seharusnya kepemimpinannya berakhir tahun ini.
Sementara itu kisruh muncul setelah pengadilan menerima petisi yang ditandatangani oleh 172 anggota parlemen oposisi, yang mengklaim kepemimpinan Prayut dimulai sejak 2014. Saat itu, Prayut mengambil alih kekuasaan melalui kudeta. Pengadilan setuju untuk menindaklanjuti kasus ini, tetapi tak memberikan tanggal pasti kapan persidangan dilakukan.
Pengadilan kemudian memberikan waktu 15 hari bagi Prayut untuk memberikan pernyataan balasan, seperti alasan ia harus tetap menjabat, ketika dia secara formal menerima dokumen pengadilan. Kantor Prayut lalu mengatakan pihaknya menghargai keputusan pengadilan.
Juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri mengatakan Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan akan menjabat sebagai pelaksana tugas (plt) PM Thailand sambil menunggu pengadilan mempertimbangkan putusan terakhirnya.
Prawit merupakan mantan komandan angkatan bersenjata Thailand dan telah lama mendukung monarki negara itu.
Di bawah konstitusi, pemilihan baru seharusnya dilangsungkan pada Mei tahun depan. Meski begitu, perdana menteri yang menjabat berwenang mengadakan pemilihan lebih cepat dengan cara membubarkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat.***