Bogordaily.net – Wakil Ketua Umum Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyebut, hingga saat ini terdapat tiga tokoh politik yang diperkirakan mendapat dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang gelaran Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Arsul, tiga sosok tersebut masing-masing yakni, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, hingga Menparekraf Sandiaga Uno.
“Kita lihat lah ya kalau sekarang kemudian di media berkembang pendapat bahwa Pak Jokowi mengendorse (mendukung) Pak Prabowo yaitu wajar. Karena saya kira Pak Prabowo yang kami lihat itu juga terlihat dalam sejumlah kegiatan bersama Pak Jokowi dan itu secara implisit sebetulnya menunjukkan endorsement,” kata Arsul.
Wakil Ketua MPR itu menilai dukungan kepada beberapa sosok tersebut ditunjukkan Jokowi dalam beberapa momentum. Misalanya, Prabowo yang terlihat di beberapa momen bersama Jokowi.
Kemudian, Sandiaga Uno juga diberi mandat untuk menyambut Perdana Menteri Australia awal Juni lalu. Arsul menilai beberapa momen tersebut bukan tidak disengaja, dan bisa dilihat sebagai tanda-tanda dukungan Jokowi kepada mereka
“Pak sandi, itu kan kalau nggak salah ketika PM Australia ke sini, diberi kehormaatan untuk menyambut langsung. Kalau buat saya itu beliau memberikan endorsement kepada sosok di kabinet yang memang oleh publik atau parpol itu disebut-sebut namanya sebagai capres atau caawapres potensial.”
“Jadi yang mau saya bilang, itu Pak Prabowo termasuk salah satu, tapi memang yang saya lihat bukan satu-satunya,” ujarnya.
Selanjutnya, tokoh itu berada di luar kabinet pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Kemudian di luar kabinet kan dari apa yang pernah disampaikan Pak Jokowi meskipun beliau menyampaikan ojo kesusu kan tapi dari bahasa tubuh ada juga. Seperti katakanlah Pak Ganjar. Itu kami baca sebagai sebuah endorsement juga,” ujarnya.
Menurut dia, sikap Presiden Jokowi yang memberi panggung kepada para tokoh politik yang dinilai potensial maju sebagai capres atau cawapres di Pilpres 2024, sebagai pembelajaran politik kepada masyarakat.(*)