Saturday, 20 April 2024
HomeBeritaProfil Nancy Pelosi, Ketua DPR Amerika Serikat yang Kunjungi Taiwan

Profil Nancy Pelosi, Ketua DPR Amerika Serikat yang Kunjungi Taiwan

Bogordaily.net Ketua DPR Amerika Serikat (AS) disorot lantaran kunjungannya ke Taiwan. Padahal kunjungan Pelosi telah diperingatkan oleh China. Sebab bagi China, Taiwan adalah bagian dari negerinya dan kunjungan itu bisa berarti mendukung kemerdekaan. Lalu siapa ? Dilansir CNBC Indonesia berikut sang tersebut.

memiliki nama lengkap Nancy Patricia D'Alesandro. Ia merupakan politisi Demokrat Amerika yang merupakan anggota kongres dari California di Dewan Perwakilan AS sejak tahun 1987 hingga kini, sebagaimana dilansir dari Britannica.

Pelosi menjabat sebagai pembicara wanita pertama, dan berada di pos penting lainnya termasuk pemimpin minoritas DPR hingga 2019 lalu.

Ia sendiri belajar ilmu politik di Trinity College di Washington, D.C., lulus dengan gelar sarjana pada tahun 1962. Tahun berikutnya dia menikah dengan Paul Pelosi dan pasangan ini dikaruniai lima anak.

Kemudian Pelosi mengembangkan reputasi sebagai politisi yang cerdas, dan dia terus naik di dalam partai, menjadi ketua minoritas pada tahun 2002. Belakangan tahun itu dia terpilih sebagai pemimpin minoritas, dan, ketika dia menjabat pada tahun 2003, dia menjadi wanita pertama yang memimpin sebuah partai di Kongres AS.

merupakan ke-52 dan memasuki masa jabatan ketiganya untuk posisi itu pada 2019.

Di sejumlah pemberitaan, Pelosi kerap disebut berselisih dengan Donald Trump, mantan presiden AS. Salah satu langkah terbesarnya melawan Trump adalah dengan mengusulkan penyelidikan pemakzulan (impeachment) terhadap presiden kontroversial itu.

Selain itu, perempuan kelahiran 26 Maret 1940, yang kini berusia 82 tahun, juga merupakan rekan satu partai Biden dari Demokrat. Di luar negeri ia dikenal sebagai seorang kritikus lama China.

Pelosi juga berteman dengan Dalai Lama. Pada tahun 1991, ia pernah membuat marah Beijing karena membentangkan spanduk di Lapangan Tiananmen untuk mengenang aksi unjuk rasa pro demokrasi dua tahun sebelumnya.

Kekinian Pelosi juga membuat geram China dengan kunjungannya ke Taiwan.  Kehadiran di Taiwan menandai dukungan yang signifikan meskipun ada ancaman pembalasan dari China atas kunjungan tersebut.

Seorang pejabat Taiwan mengatakan kepada CNN, Pelosi diperkirakan akan menginap di Taipei semalam. Kedatangan Pelosi di Taiwan tidak tercantum dalam jadwal kunjungan kongresnya ke Asia, tetapi pemberhentian tersebut telah didiskusikan selama berminggu-minggu menjelang perjalanannya.

Kehadiran Pelosi semakin membuat China murka. China di bawah pemerintahan Xi Jinping bisa mengamuk dengan kedatangan salah satu politikus senior AS itu. Sebelumnya Negeri Tirai Bambu itu beberapa kali melontarkan ancaman ke Taiwan dan AS jika Pelosi benar-benar berkunjung ke wilayah itu.

Presiden Xi Jinping bahkan secara terbuka sempat menyampaikan peringatan ke Presiden Joe Biden lantaran murka soal rencana lawatan Pelosi. Gertakan Xi itu tak membuat AS mengubah pendirian mereka terus menyokong Taiwan.

“Terkait Taiwan, Presiden Biden menekankan bahwa kebijakan Amerika Serikat tak berubah,” demikian bunyi pernyataan resmi pemerintah AS dikutip CNN.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan China tak perlu membuat kunjungan Pelosi menjadi krisis yang dapat merusak stabilitas dan keamanan di kawasan.

“Ketua DPR punya hak mengunjungi Taiwan. Tak ada alasan bagi Beijing mengubah kunjungan potensial sesuai kebijakan lama AS ini menjadi semacam krisis,” kata Kirby kepada wartawan dikutip AFP.***

(Riyaldi Suhud)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here