Friday, 22 November 2024
HomeBeritaSejarah 3 Pengibar Bendera Merah Putih saat Proklamasi 1945

Sejarah 3 Pengibar Bendera Merah Putih saat Proklamasi 1945

Bogordaily.net – Ada 3 tokoh pengibar Bendera Merah Putih pertama kali saat Proklamasi 1945. Sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 silam, bendera merah putih dikibarkan oleh tiga orang petugas. Mereka bertugas sebagai pembawa bendera, pembentang bendera, dan pengerek tali di tiang bendera.

Berikut ini tiga tokoh pengibar bendera merah putih pertama kali pada 17 Agustus 1945.

3 Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Pertama Kali.

1. Latief Hendraningrat

Latief Hendraningrat saat itu merupakan seorang cudanco (komandan kompi) pada Jakarta-syoo Dai Ichi Daidan pimpinan Kasman Singodimejo.

Kisahnya bermula pada 17 Agustus 1945 pagi, ia mengatakan kepada sidokan (tentara Jepang yang mengawasi Daidan) bakal latihan di kota bersama rekan-rekannya.

Pemuda yang saat itu berusia 34 tahun juga dipercaya untuk mengamankan lokasi sebelum pengibaran dimulai ketika melihat tentara Jepang sudah bersiap dengan senjatanya.

Dalam pengibaran bendera merah putih pertama kali di Jalan Pegangsaan Timur 56 pada 17 Agustus 1945, Latief berperan sebagai pengibar bendera.

Setelah pengibaran bendera, Latief melanjutkan sebagai tentara yang salah satunya sebagai komandan Komando Kota saat Belanda menyerbu Yogyakarta (1948).

Ia juga sebagai perumus taktik Serangan Umum 1 Maret 1949.

Latief meninggal dunia pada tanggal 14 Maret 1983 di Jakarta dalam usia 72 tahun.

2. Suhud Sastro Kusumo

Suhud Sastro Kusumo atau S Suhud adalah anggota Barisan Pelopor bentukan Jepang. Suhud lahir pada tahun 1920.

Tiga hari menjelang pembacaan teks proklamasi, tepatnya pada tanggal 14 Agustus 1945, Suhud diminta menjaga keluarga Soekarno dari segala ancaman.

Namun, Suhud tidak menaruh curiga pada Soekarni dan Chairul Saleh yang membawa Soekarno dalam peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945.

Saat Soekarno pulang pada malam harinya, Suhud diminta untuk mempersiapkan pengibaran bendera merah putih.

Pada upacara bendera itu, Suhud bertugas membentangkan bendera.

Suhud meninggal dunia pada tahun 1986 dalam usia 66 tahun.

3. Surastri Kusumo (SK) Trimurti

Surastri Kusumo (SK) Trimurti atau lebih dikenal SK Trimurti merupakan satu-satunya perempuan yang berperan dalam pengibaran bendera pertama.

SK Trimurti adalah guru sekolah dasar yang lahir pada tanggal 11 Mei 1912 di Boyolali, Jawa Tengah.

Ia merupakan perempuan yang memiliki pendidikan lengkap hingga menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

SK trimurti pernah dipenjara karena membuat leaflet yang berisikan ujaran antikolonialisme.

Di dalam penjara, ia makin mengasah tulisannya yang membuatnya makin kritis mengkritik pemerintah kolonial.

Setelah keluar dari penjara, SK Trimurti menikah dengan Sayuti Melik yang mendirikan Koran Pesat di Semarang, koran ini pernah dibredel oleh pemerintah Jepang.

Atas perjuangannya itu, SK Trimurti dimintah untuk menjadi pengibar bendera merah putih pertama kali.

Ketika Proklamasi kemerdekaan, S.K Trimurti sebenarnya diminta untuk mengibarkan bendera pusaka. Namun, ia menolak dan mengatakan bahwa pengibaran sebaiknya diambil alih oleh prajurit.

Tanpa instruksi, Latief Hendraningrat yang mengenakan seragam PETA maju dan mengibarkan bendera bersama S. Suhud.

Akhirnya SK Trimurti berperan sebagai pembawa bendera.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here