Saturday, 23 November 2024
HomeBeritaSosok Mohammad Hatta Sang Pahlawan Proklamator

Sosok Mohammad Hatta Sang Pahlawan Proklamator

Bogordaily.net – Sosok Mohammad Hatta tida bisa dilepaskan dari perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia. Bung Hatta diberikan gelar Pahlawan Proklamator pada 23 Oktober 1986.

Tak hanya dikenal sebagai Bapaqk Proklamator Indoensia, Mohammad Hatta juga Bakap Koperasi, Bapak Kedaulatan Rakyat, Bapak Perumahan Nasional, dan Bapak Hak Asasi Manusia.

Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Pria yang akrab disapa dengan sebutan Bung Hatta ini merupakan pejuang kemerdekaan RI yang kerap disandingkan dengan Soekarno.

Tak hanya sebagai pejuang kemerdekaan, Bung Hatta juga dikenal sebagai seorang organisatoris, aktivis partai politik, negarawan, proklamator, pelopor koperasi, dan seorang wakil presiden pertama di Indonesia.

Kiprahnya di bidang politik dimulai saat ia terpilih menjadi bendahara Jong Sumatranen Bond wilayah Padang pada tahun 1916. Pengetahuan politiknya berkembang dengan cepat saat Hatta sering menghadiri berbagai ceramah dan pertemuan-pertemuan politik. Secara berkelanjutan, Hatta melanjutkan kiprahnya terjun di dunia politik.

Memiliki nama asli dari orangtuanya, Mohammad Athar. Hatta lahir dari keluarga ulama Minangkabau.

Lulus dari Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School pada 1921, Hatta pergi ke Rotterdam untuk belajar ilmu bisnis di Nederland Handelshogeschool, Belanda.

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Hatta tinggal di Belanda selama 11 tahun.

Di sana, Hatta aktif bergabung dalam organisasi pergerakan dan tergabung dalam Perhimpunan Indonesia.

Salah satu dampak aktivitasnya dalam organisasi menyebabkan Hatta ditangkap pemerintah Belanda. Namun, kemudian dibebaskan karena Hatta melakukan pidato pembelaannya yang terkenal, Indonesia Free.

Gemar membaca
Dalam buku Bung Hatta di Mata Tiga Putrinya (2015) oleh Meutia Farida Hatta, Bung Hatta merupakan orang Indonesia yang mengoleksi buku sejak bnerusia 16 tahun.

Dari situ, koleksi bukunya semakin bertambah. Bahkan selama 11 tahun tinggal di Belanda, Hatta merupakan mahasiswa yang memiliki koleksi buku terbanyak di antara mahasiswa yang lainnya.

Koleksi buku-buku Bung Hatta mulai dari ilmu ekonomi, hukum, tata negara, administrasi negara, filsafat, agama, politik, sejarah, sosiologi, antropologi, dan sastra.

Bahkan ketika akan kembali ke Indonesia dariBelanda, Hatta yang dibantu rekan-rekannya, harus mengemas 14 peti berukuran 1x1x1 meter untuk buku-bukunya.

Kecintaan Bung Hatta akan membaca buku, mengantarnya sebagai orang penting di Indonesia.

Buku-buku Hatta selalu tertata rapi dan tampak seperti baru. Karena Hatta selalu memperlakukan buku-bukunya dengan baik.

Ketika Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, Hatta memiliki ruangan perpustakaan yang jauh lebih besar dibandingkan ketika menjabat.

Sampai-sampai Hatta memiliki seorang ahli perpustakaan yang membantunya menata buku-buku sesuai subyejknya. Dia adalah Gustav Apituley, seorang ambon.

Akhir hayat
Mohammad Hatta wafat pada 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Kemudian dikebumikan di Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta.

Bung Hatta diberikan gelar Pahlawan Proklamator pada 23 Oktober 1986 bersama dengan Bung Karno, melalui Keppres No 81/TK/1986.

Kemudian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan gelar Pahlawan Nasional kepada Bung Hatta pada 7 November 2012.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here