Bogordaily.net– Hari Kemerdekaan yang biasanya dirayakan secara meriah kini sebaliknya. Itulah yang dirasakan rakyat Ukraina yang merayakan Hari Kemerdekaan ke-31 tanpa perayaan lantaran adanya ancaman serangan dari Rusia.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kami tidak melakukan perayaan,” kata Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin dalam Konferensi Pers terkait Hari Kemerdekaan Ukraina ke-31 di Kantor Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (Foreign Policy Community of Indonesia/FPCI) di Jakarta, sebagaimana dilansir Suara.com dari Antara.
Vasyl mengatakan, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa semua kantor pemerintahan, tempat umum ditutup di Hari Kemerdekaan negara itu karena adanya ancaman serangan dari negara tetangga Rusia.
Untuk mengantisipasi potensi serangan, rakyat Ukraina diimbau untuk merayakan Hari Kemerdekaan mereka dengan tetap berada di dalam rumah untuk melindungi dari kemungkinan serangan.
“Untuk pertama kalinya di Hari Kemerdekaan, hal penting yang sama-sama kami yakini, hal penting yang sama-sama kami pikirkan adalah agar tetap aman sehingga bisa terus berjuang, memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan untuk seluruh wilayah kami,” katanya.
Hari Kemerdekaan tahun ini, rakyat Ukraina, kata dia, menginginkan agar perang cepat berakhir dan mereka dapat merebut kembali tanah mereka yang berusaha disebut oleh Rusia melalui invasi.
Pada kesempatan tersebut, Vasyl menekankan pentingnya arti kemanusiaan, sehingga seluruh dunia bisa memahami situasi perang yang terjadi di Ukraina saat ini.
“Yang Ukraina butuhkan adalah pemahaman tentang kemanusiaan dari seluruh dunia,” lanjutnya.
Seperti diketahui, Rusia melancarkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu. Perang di negara itu telah menewaskan ribuan warga sipil dan melukai ribuan lainnya. Selain itu, jutaan warga Ukraina juga telah mengungsi ke sejumlah negara lain untuk menghindari serangan Rusia.***
(Riyaldi)